Pebisnis Tidak Boleh Mengorbankan Rakyat
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 7798
Pendiri PT Jakarta Setiabudi Internasional yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jan Darmadi, menuturkan bahwa pebisnis dalam mencari keuntungan tidak boleh sampai mengorbankan rakyat.
"Pengusaha boleh mencari untung sebesar-besarnya, tapi jangan mengorbankan rakyat," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Auditorium Magister Manajemen UGM, Jumat (20/10).
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan materi bertajuk "Ways of Leadership and Life," sebuah refleksi dari pengalamannya yang telah menekuni bidang bisnis selama lebih dari 50 tahun. Kepada para mahasiswa S1, S2, dan S3 yang hadir, ia membagikan prinsip-prinsip yang ia rasa penting untuk mereka miliki dalam meniti karier ke depan.
"Apa yang saya sampaikan adalah cerminan cara hidup yang selama ini saya jalankan sebagai dasar dan nafas dalam menjalani bisnis dan kehidupan," kata Darmadi.
Di tengah banyaknya anak muda yang ingin terjun ke dunia usaha, ia mengingatkan bahwa pengusaha tidak bisa sekadar memikirkan keuntungan karena mereka juga memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi bagi masyarakat. Karena itu, selain memiliki pendidikan yang baik, pengusaha muda harus juga memiliki karakter seorang pemimpin untuk bisa mencapai kesuksesan.
Ia menyebutkan beberapa modal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, seperti ilmu, integritas, kesetiaan, rasa tanggung jawab, serta sikap kesatria dan berjiwa besar. Seorang pemimpin, menurutnya, harus menjalankan tanggung jawab yang lebih besar dari anak buahnya, bukan hanya bisa menyalahkan anak buah.
"Gubernur Ali Sadikin pernah mengingatkan bahwa satu perintah adalah satu tanggung jawab. Ini adalah prinsip yang selalu saya pegang hingga sekarang," tuturnya.
Ia pun berpesan kepada para mahasiswa agar dapat menggunakan waktu kuliah dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu dan menggunakannya secara bertanggung jawab selepas lulus nanti. Dengan ilmu ini, ia berharap para lulusan perguruan tinggi tidak hanya menjadi orang yang mencela pemimpin dan menjadi ahli kritik, tapi dapat menunjukkan kontribusinya baik di bidang bisnis maupun di sektor publik.
Penyelenggaraan kuliah umum ini diapresiasi oleh dosen FEB UGM yang kini juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc. Kegiatan ini, menurutnya, merupakan kesempatan yang penting bagi mahasiswa untuk belajar dari para praktisi yang telah lama terjun di bidangnya.
"Mahasiswa tidak cukup hanya belajar di kelas, tapi juga sangat penting untuk mendengar pengalaman dari orang-orang yang berhasil melewati naik turun ekonomi Indonesia dan dunia, bahkan bisa semakin berkembang," ujarnya.
Ia berharap, apa yang disampaikan hari ini dapat memberikan motivasi serta optimisme bagi para mahasiswa, khususnya di tengah tren pertumbuhan ekonomi saat ini yang terus meningkat dan menyediakan banyak peluang-peluang baru.
"Ketika kalian lulus dalam satu atau dua tahun mendatang, kalian akan menghadapi kondisi ekonomi yang sudah membaik. Oleh karena itu, kalian perlu memahami apa yang terjadi, belajar kondisi-kondisi yang memengaruhi lingkungan bisnis agar dapat menghadapi dinamika yang ada," kata Sri.
Sumber: Gloria/UGM