Kecakapan digital dan literasi digital menjadi pendorong digitalisasi dan pemberdayaan publik di Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1891
Pada Rabu (13/07) Institute of Social Economic Digital (ISED) bekerja sama dengan G20 Digital Economy Working Group (DEWG), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM menyelenggarakan sebuah webinar ISED SERIES #19, secara daring melalui platform Zoom Meetings. Topik yang diangkat pada webinar kali ini adalah "Digitalisasi dan Pemberdayaan Publik" dengan turut mengundang tiga narasumber ahli terkait topik tersebut, yaitu Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., selaku Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Rimawan Praditya, S.E., M.Sc., PhD., selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, dan Boni Pudjianto, PhD., selaku Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo.
Acara diawali dengan sambutan pembukaan dari Founder ISED, yaitu Drs. Rudiantara, M.B.A. Kemudian, acara berlanjut pada sesi presentasi materi oleh narasumber pertama, yaitu Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., yang membahas topik "Jawa Tengah Go Digital." Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar menceritakan berbagai upaya digitalisasi yang telah berhasil dijalankan olehnya, diantaranya terdapat Lapak Ganjar yang memanfaatkan media sosial Instagram untuk menaikan popularitas berbagai macam UMKM Jawa Tengah ke khalayak ramai. Terkait UMKM, Pemerintahan Jawa Tengah juga menciptakan kolaborasi industri kreatif dan UMKM untuk membuka ruang untuk anak muda kreatif yang diberi nama Hetero Space. UMKM di Jawa Tengah sendiri mayoritas telah memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi dan juga telah memanfaatkan penggunaan QRIS.
Selain terkait UMKM, Ganjar juga menjelaskan upaya Pemerintah Jawa Tengah yang telah memanfaatkan media sosial sebagai media sosialisasi dan komunikasi, di antaranya dengan mewujudkan kanal aduan masyarakat bernama LaporGub! yang mengimplementasikan prinsip layanan mudah, murah, cepat, serta tuntas. Upaya digitalisasi lain yang telah diterapkan Pemerintah Jawa Tengah adalah implementasi Government Resources Management System (GRMS) yang mengintegrasikan berbagai fungsi dalam pemerintahan, Perizinan Terpadu Satu Pintu, pembayaran pajak kendaraan secara digital, Portal Investasi Jawa Tengah, dan pemberlakuan pembayaran Trans Jateng dengan GoPay.
Selanjutnya adalah sesi presentasi materi oleh narasumber kedua, yaitu Rimawan Praditya, S.E., M.Sc., PhD. Rimawan membahas materi yang berjudul "SONJO: Sinergi Membangun Self-Help Group Daring Antar Elemen Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19." SONJO merupakan singkatan dari Sambatan Jogja adalah sebuah gerakan kemanusiaan inspiratif yang beroperasi sejak 24 Maret 2020 dan berbasis grup WhatsApp (WAG). SONJO memiliki misi untuk membantu masyarakat rentan dan berisiko terhadap penyebaran Covid-19 di DIY dengan memecahkan berbagai permasalahan yang ada di lapangan secara tepat. Pemecahan masalah tersebut misalnya dilakukan dengan melakukan peer-learning dan juga pemasaran berbasis masyarakat. Dengan memanfaatkan WAG, komunikasi antar anggota (elemen masyarakat) pun meningkat dan meminimalisasi yang disebut sebagai incomplete information.
Acara kemudian berlanjut ke sesi presentasi materi dari narasumber ketiga, yaitu Boni Pudjianto, PhD. Boni membahas topik materi seputar digitalisasi dan pemberdayaan publik terkait dengan The Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2020. Berdasarkan penjelasannya, Indonesia telah menyusun sebuah roadmap akselerasi transformasi digital untuk tahun 2021-2024 yang dibagi secara jangka pendek, menegah, dan panjang serta mencakup beberapa hal seperti infrastruktur telekomunikasi, kebijakan yang mendukung, ekosistem yang mendukung, dan demografi pemuda paham teknologi.
Akan tetapi, upaya transformasi digital yang akan dijalankan tersebut menghadapi beberapa tantangan terkait infrastruktur digital, SDM digital, dan regulasi/kebijakan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan SDM bidang digital yang unggul serta berdaya saing melalui program-program Pendidikan keahlian dan juga beasiswa Pendidikan formal. Selain itu, dalam sesinya Boni juga menjelaskan beberapa isu yang menjadi prioritas DEWG di Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, yaitu konektivitas digital dan pemulihan pasca pandemic Covid-19, kecakapan digital dan literasi digital, dan juga arus data lintas negara. Acara webinar pun diakhiri dengan sesi diskusi serta tanya jawab antara narasumber dan partisipan webinar.
Reportase: Kirana Lalita Pristy.