Mengenalkan Budaya Bagi Mahasiswa Internasional Melalui Cultural Immersion Day
- Detail
- Ditulis oleh Merisa
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1350
Cultural Immersion Day, ajang untuk memperkenalkan budaya Indonesia khususnya Yogyakarta kepada mahasiswa baru internasional yang berkuliah di FEB UGM. Setelah sekian lama tidak dihadirkan, kegiatan Cultural Immersion Day kembali dilaksanakan pada Sabtu (17/09) di Desa Wisata Kembangarum (Dewi Kembar) dan Lava Tour Gunung Merapi.
Tujuan pertama dari kegiatan ini ialah Desa Wisata Kembangarum atau yang dikenal Dewi Kembar. Desa ini berada di daerah Kalurahan Donokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain keindahan alamnya, Dewi Kembar juga dikenal dengan wisata edukasinya. Saat pertama kali sampai ke Dewi Kembar, peserta disambut dengan warga menggunakan alat musik khas jawa dan dituntun ke lokasi utama. Peserta juga disuguhkan makanan tradisional khas desa.
Setelah itu, peserta dikenalkan dan diajarkan cara membatik. Terdapat tiga jenis membatik yang dapat dilakukan, yaitu batik tulis, batik cap, dan batik abstrak. Batik tulis di desa ini masih menggunakan cantrik. Sementara itu, batik cap menggunakan malam panas yang kemudian diberi warna. Peseta dipersilahkan mengeksplorasi cara membatik yang ada disana. Hasil dari batik yang dibuat juga dapat dibawa pulang sebagai kenang – kenangan.
Selanjutnya, pesera diajak menari tarian kuda lumping. Tarian tersebut diiringi oleh alat musik gamelan yang terdiri dari bonang, gong, saron, kenong, kendang, dan demung. Peserta juga diperbolehkan untuk memainkan alat musik untuk mengiringi tarian. Dengan mempraktikan langsung, wawasan akan budaya Yogyakarta akan langsung didapatkan oleh mahasiswa internasional.
Tujuan kedua dari kegiatan Cultural Immersion Day ialah Lava Tour Jeep Merapi. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kapasitas dari jeep. Pemberhentian pertama dari lava tour ini ialah Museum Sisa Hartaku yang merupakan museum peniggalan warga akibat bencana letusan Gunung Merapi pada tahun 2010. Di dalam museum tersebut, terdapat gambar - gambar yang menunjukkan foto sebelum dan sesudah terjadinya bencana. Terdapat pula barang - barang sisa milik warga seperti baju, alat makan, mesin jahit, perkakas, alat masak, dan masih banyak lagi.
Lokasi selanjutnya ialah Wisata Batu Alien. Wisata tersebut bermula dari batu besar yang merupakan bongkahan batuan vulkanik akibat dari letusan Gunung Merapi. Akan tetapi, terdapat tekstur wajah yang lengkap apabila dilihat dari dekat. Destinasi terakhir yang dituju ialah Trek Basah Kali Kuning yang terletak di lereng Gunung Merapi. Kali Kuning ini merupakan destinasi wisata lava tour yang dimana peserta disuguhkan atraksi menggunakan jeep untuk menyusuri sungai dengan kecepatan tinggi. Penyusuran sungai di Kali Kuning juga sebagai penutup dari kegiatan cultural immersion day FEB UGM.
Reportase: Merisa Anggraini