FEB UGM Sukses Gelar Dua Konferensi Internasional GAMAICEB dan GAMAICI 2022
- Detail
- Ditulis oleh Merisa
- Kategori: Berita
- Dilihat: 738
Sebagai lembaga pengelola Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JIEB), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berkomitmen untuk menampung para peneliti di bidang ekonomi, bisnis, dan akuntansi. Tujuannya untuk memperluas penelitian yang sudah ada dan memperluas jaringan peneliti. Untuk itu, FEB UGM mengadakan Gadjah Mada International Conference on Economics and Business (GAMAICEB) ke-10 yang merupakan konferensi internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Unit Publikasi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Konferensi internasional ini diselenggarakan pada (23/09) dan (24/09) melalui Zoom Meetings. Pada tahun 2022, tema konferensi yang diangkat adalah "Digital Transformation in Economics, Business, and Accounting."
Kegiatan GAMAICEB dibuka dengan sambutan yang diberikan oleh Gigih Fitrianto Ph.D., selaku Ketua GAMAICEB. Gigih mengucapkan menyambut seluruh peserta yang hadir dalam acara GAMAICEB ke-10 bekerjasama dengan Gadjah Mada International Conference on Islamic (GAMAICI) ke-7. Selanjutnya, kata sambutan diberikan oleh Ketua GAMAICI, Novat Pugo Sambod, S.E., MIDEC dan dilanjutkan dengan sambutan dari Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni sekaligus menjadi simbolik bahwa acara telah resmi dibuka.
GAMAICEB memiliki 3 Plenary Session. Sesi 1 dari Plenary Session dimoderatori oleh Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. dengan 3 narasumber. Pembicara pertama ialah Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc., selaku Profesor Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada dan pendiri dari Institue of Social Economic & Digital (ISED). Prof Sri membahas terkait perkembangan secara umum terkait ekonomi dan akuntansi bisnis dalam rencana transformasi digital. Ia menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi disrupsi ekonomi digital pada sektor inti yang akan merambat ke sektor ekonomi. Menurut Prof Sri, manusia adalah pusat ekonomi digital yang akan menjadi kunci di masa depan.
Selanjutnya pembicara kedua pada Plenary Session 1 ialah Banjaran S. Indrastomo, Ph.D. selaku Chief Economist PT Bank Syariah Indoensia Tbk. (BSI) dan Dosen di Program Ekonomi Islam Universitas Indonesia. Banjaran membawa topik perbankan islam digital. Ia menjelaskan bahwa adanya covid-19 mempercepat proses digitalisasi melalui perkembangan teknologi yang memungkinkan, seperti AI, cloud, dan lainnya. Perkembangan tersebut mendorong terciptanya inovasi di kalangan bank konvensional yang memunculkan perbankan digital sebagai bentuk mengikuti tuntutan dan harapan konsumen. Pembicara ketiga ialah Junbum Kwon, Ph.D. selaku Dosen di School of Marketing University of New South Wales dan Casual Lecture di University of Winsconsin di Milwaukee. Kwon telah banyak melakukan penelitian terkait analisis konten visual dan aplikasinya. Ia menjelaskan terdapat tiga analisis konten visual, yaitu wajah, fitur warna, dan visual umum objek.
Plenary Session kedua dilaksanakan pada hari kedua yang dimoderatori oleh Diyah Putriani, Ph.D. sebagai Sekretaris Program Magister dengan 2 pembicara. Pembicara pertama ialah Prof. Rosmimah Mohd Roslin sebagai Dekan di Arshad Ayub Graduate Business School (AAGBS), Universiti Teknologi Mara periode 2018-2021 dan peneliti tamu di Community Animation and Social Innovation Center (CASIC), Keele University, Staffordshire, United Kingdom. Prof. Rosminah menjabarkan bahwa gangguan pandemi membuat perusahaan mengambil cara yang tidak konvensional sehingga mendorong terjadinya digitalisasi. Pembicara kedua ialah Umar Munshi selaku salah satu Co-Founder PT Multi Dimensia Corpora. Ia menjelaskan manfaat menggunakan fintech untuk transaksi keuangan ialah menjadi lebih nyaman, lebih otomatis, lebih user friendly, dan fintech dapat memberikan pengalaman baru bagi pengguna. Selain itu, manfaat dari crowdfunding seperti pemrosesan lebih transparan, lebih mudah diakses, dan mencakup berbagai kesepakatan.
Selanjutnya, sesi ketiga dari Plenary Session dimoderatori oleh Fitri Amalia, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM dengan dua narasumber. Pembicara pertama ialah Prof. Ts. Dr. Mira Kartiwi selaku Professor in Department Information System di International Islamic University Malaysia. Topik yang dibawakan ialah Digitalization in Islamic Finance. Prof. Kartiwi menjelaskan terkait digitalisasi yang merupakan penggunaan teknologi digital untuk mengubah model bisnis dan memberikan pendapatan baru. Pembicara kedua ialah Prof. Shahzad Uddin selaku Dosen University of Essex yang membahas terkait smart public sector. Prof. Uddin menjelaskan bahwa digitalisasi pada sektor publik memiliki implikasi kepada akuntansi dan akuntan. Hal tersebut karena aliran data secara digital tersebut memerlukan praktik pelaporan internal baru dan peran baru bagi akuntansi manajemen dan akuntan.
Selain mengadakan konferensi internasional, GAMAICEB juga mengadakan kompetisi paper. Dalam kompetisi tersebut diketahui jumlah abstrak yang dikumpulkan sebanyak 94 dokumen, jumlah full paper yang dikumpul sebanyak 70 dokumen, dan jumlah full paper yang memiliki hasil turnitin di bawah 25% ialah sebanyak 60 dokumen. Dengan dokumen yang dirincikan sesuai kategori ialah sebanyak 9 papers economics, 14 papers accounting, 6 papers entrepreneurship, 3 papers finance and investment, 1 paper finance and management, 4 papers human resources management, 4 papers leadership, 16 papers marketing, dan 3 papers strategic management.
Sementara itu, GAMAICI juga mengadakan kompetisi paper dengan tema "Digital Transformation in Economics, Business, and Accounting: Some Notes from an Islamic Perspective." Dalam kompetisi tersebut, sebanyak 40 tim melakukan presentasi, baik abstract maupun full paper.
Pemenang kompetisi GAMAICEB ke 10 berdasarkan masing-masing kategori, Untuk kategori Best Paper Award Accounting, berhasil dimenangkan oleh Frida Fanani Rohma dan Nur Anita dengan judul "The Effect of Prepayment Contract Frames and Feedback Frequency on Budgetary Slack: An Experimental Investigation." Kategori Best Paper Award in Management dimenangkan oleh Puput Yanita Senja, Wahyu Dian Silviani dan Rosana Eri Puspita denan judul "Green Practice in Flexible Working Space (FWS) Concept: How Digital Transformation Changes The CIvil Servants Work Behaviour in Ministry of Finance Republic of Indonesia." Selanjutnya, kategori Best Paper Award in Economics dimenangkan oleh Sugeng Triwibowo, Defy Oktaviani, dan Nurfika dengan judul "Nonlinear Analysis of the Growth’s Effect on Debt: Finding the Threshold."
Selain itu, terdapat pula pengumuman pemenang kompetisi GAMAICI ke-7. Pada kategori Best Paper dimenangkan oleh Fatimah Ath Thahirah dengan judul "Does Fintech Threaten Islamic Banking Performance in Indonesia", Maryadi dengan judul "Development of Sharia Accounting System in The Agricultural Sector with Pilot Conversion Method", Fitri Handayani dengan judul "Financial Technology and Bank Performance in the Economy: Islamic and Conventional Banks", Dr Muhammad Asif Khan dengan judul "Universities Involvement in Promoting Digital Entrepreneurship Opportunities through Digital Technologies in Indonesia", dan Sulaeman dengan judul "Developing Dana Haji Linked Blue Sukuk (DHLBS) Model As An Alternative Source of Financing For The Maritime Sector in Indonesia." Terdapat pula penghargaan Reviewer Recognition Program GAMAICEB 2022 yang dimenangkan oleh Dr. Ignatius Roni Setyawan S.E., M.Si., Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Tarumanegara, Rokhima Rostiani, S.E., M.Mgt., Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dan Dr. Leo Indra Wardhana, M.Sc., CFP, Dosen Departemen Ekonomi dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM. Selamat kepada pemenang Best Paper Award dan Best Reviewer Award.
Reportase: Merisa Anggraini