Aktivitas Fisik Kunci Performa Kerja Maksimal dan Hidup Bahagia
- Detail
- Ditulis oleh Adella
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1218
Jumat (8/9), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar kegiatan Pengembangan Diri Tenaga Kependidikan dengan topik "Tips/Strategi Aktivitas Fisik di Lingkungan Kerja untuk Peningkatan Produktivitas dan Well-being". Acara ini diselenggarakan secara luring di Function Hall lantai 8, Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM dan disiarkan secara daring via Zoom Meetings. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Novita Intan Arovah, MPH, Ph.D., Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta sebagai narasumber. Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM memberikan sambutan untuk mengawali acara.
Komponen well-being manusia terbagi menjadi beberapa macam, antara lain emosional, spiritual, fisik, sosial, finansial, dan lingkungan. Terdapat banyak cara untuk meningkatkan well-being, seperti olahraga, meningkatkan kualitas tidur, menjaga kesehatan mental, serta melakukan aktivitas fisik. Ketika otot kita bergerak, terjadi perubahan dalam sel yang akan memperbaiki peredaran darah, meningkatkan kualitas sel otot, serta mempengaruhi kepadatan tulang dan jantung, sistem imunitas, sistem pernafasan, dan pemcernaan. "Dengan terperbaiki semua hal tersebut, komposisi tubuh kita akan lebih ideal. Mengurangi risiko gangguan kesehatan," jelasnya.
Dr. Novita memberikan rekomendasi aktivitas fisik berdasarkan umur. Pada usia 18-64 yang merupakan usia produktif kerja, seorang individu dapat melakukan 150-300 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang atau 75-150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi. Selain itu, mereka dapat melakukan latihan kekuatan minimal dua kali seminggu. Bagi individu yang menghabiskan banyak waktu di kantor dan tidak sempat melakukan olahraga selepas kerja, Prof. Novita menganjurkan untuk melakukan peregangan sambal duduk di kursi. Para partisipan acara yang hadir secara luring maupun daring mempraktekkan gerakan tersebut bersama bimbingan Prof. Novita.
Menjaga kesehatan fisik sangat penting mengingat pekerja menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja sehingga gaya hidup di tempat kerja berdampak besar pada kesehatan. Pekerja yang sehat secara fisik dan mental cenderung lebih produktif dan memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Untuk mengupayakan hal tersebut, sebuah institusi dapat mencanangkan program kesehatan seperti klub olahraga, outbound rutin, hingga kompetisi olahraga. Kantor juga dapat memberlakukan anjuran mengenakan alat untuk mendukung kesehatan, seperti meja berdiri (standing desk), poster anjuran naik tangga, dan fasilitas olahraga. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disimak secara antusias oleh peserta luring maupun daring.
Reportase: Adella Wahyu Pradita