FEB UGM Kembali Gelar Global Summer Week Untuk Mendorong Perubahan Melalui Kewirausahaan Sosial
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 939
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) akan kembali menggelar Global Summer Week (GSW) pada 15-25 Juli 2024 mendatang. Tidak kurang dari 100 mahasiswa dari berbagai negara dunia akan mengikuti kegiatan ini. Beberapa diantaranya dari perguruan tinggi dari ASEAN, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Inggris, Belanda, Jerman, Austria, Prancis, Swiss, Belgia, dan negara di kawasan Skandinavia.
GSW merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh FEB UGM dalam bentuk pembelajaran dalam jangka pendek selama dua minggu di musim panas. Program GSW telah diselenggarakan sejak tahun 2014 lalu dengan nama International Week (iWeek) yang menyorot berbagai isu global terkini. Pada tahun 2024 ini GSW mengusung tema "Sustainable Futures: Igniting Change through Social Entrepreneurship and Innovation". Dalam penyelenggaraan tahun ini FEB UGM bekerjasama dengan dengan Nanyang Technological University (NTU) dan University of Groningen.
Kepala Global Relations and Mobility Office (GREAT) FEB UGM, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D., mengatakan GSW dirancang untuk memberikan perspektif yang komprehensif terkait kewirausahaan sosial. Terlebih di era yang penuh tantangan dan perubahan yang begitu dinamis, kewirausahaan sosial dan inovasi memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong keberhasilan pemerintah pada program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan, konservasi lingkungan dan kesetaraan pendidikan. Selain itu, melalui jaringan kolaboratif dan kemitraan lintas sektor, kewirausahaan sosial mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta, serta membuka jalan baru untuk aksi kolektif dan kesejahteraan bersama.
“Melalui program Global Summer Week 2024 ini, peserta akan terlibat dalam serangkaian kuliah interaktif, lokakarya, studi kasus, dan proyek langsung. Mereka akan mendapatkan wawasan tentang model bisnis berkelanjutan, menjelajahi teknologi dan metodologi mutakhir untuk pembangunan berkelanjutan, dan belajar dari contoh nyata tentang perusahaan sosial dan inisiatif yang telah menuai keberhasilan,” papar Luluk Kamis (11/7) di FEB UGM.
Selain itu, GSW akan menyediakan platform bagi peserta untuk berkolaborasi, membangun jaringan, dan bertukar ide dengan individu-individu dari seluruh dunia. Dengan mendorong komunitas yang dinamis dari agen perubahan yang penuh semangat, program GSW bertujuan untuk menumbuhkan semangat kolektif inovasi, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial yang melampaui batas dan mengkatalisasi dampak berkelanjutan dalam skala global.
“Melalui pengalaman belajar yang mendalam ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mendorong perubahan positif, tetapi juga diharapkan memiliki kepercayaan diri untuk menjadi agen transformasi di bidang dan komunitas masing-masing,” terangnya.
Lebih lanjut Luluk menjelaskan para peserta GSW nantinya dapat memahami kewirausahaan sosial, proses kewirausahaan, dan bagaimana para wirausaha sosial mengubah masyarakat untuk memberikan dampak sosial di komunitas mereka. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat memahami kewirausahaan sosial dapat diterapkan untuk mengatasi masalah sosial, mengukur dampak sosial bagi penerima manfaat.
“Harapannya dengan keikutsertaan dalam GSW ini peserta memperoleh pengalaman dalam menghasilkan dan memvalidasi ide-ide kewirausahaan sosial dan termotivasi untuk mengambil peran sebagai wirausaha sosial,” imbuhnya.
GSW diselenggarakan dalam berbagai kegiatan meliputi executive talk, kuliah, kunjungan lapangan, proyek kewirausahaan sosial, dan kegiatan budaya. Program GSW bernilai setara dengan 3 SKS (5 ECTS) per kegiatan yang seluruhnya diadakan di Yogyakarta.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals