Cerita di Balik Kemenangan Tim Basket FEB UGM di Porsenigama 2024
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 432
Euforia kemenangan tim basket putra dan putri Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) di Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada masih terasa. Berhasil meraih double champion tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi tim basket FEB UGM.
Prestasi tersebut buah dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi berbagai pihak. Keberhasilan ini bukan hanya tentang individu-individu tertentu, melainkan hasil dari semangat kolektif seluruh tim, pelatih, dan dukungan dari komunitas kampus yang solid.
Kunci Kemenangan
Tim basket putra, yang berhasil mengamankan gelar juara dengan kontribusi besar dari semua pemain, membuktikan bahwa kerja sama tim adalah kunci. Kapten tim, Nathanael Alexander Rae Alvis, yang juga terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP), menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil latihan yang konsisten dan dukungan dari semua rekan tim. “Saya bangga sekali karena tahun lalu hanya bisa membawa FEB ke posisi kedua dan Puji Tuhan tahun ini bisa meraih medali emas. Senang juga banyak hadir dan mendukung kita semua,” ungkapnya penuh syukur.
Sementara terkait gelar MVP yang diraihnya, Mahasiswa Program Sarjana Studi Manajemen angkatan 2023 ini menjelaskan bahwa hasil yang diperoleh saat ini hasil proses panjang yang dijalani sejak SMP. “Kunci performanya datang dari latihan setiap hari. Prosesnya cukup melelahkan untuk meraih semua ini, tetapi terbayarkan dengan hasilnya sekarang,” jelasnya.
Hal yang sama juga terjadi pada tim basket putri. Dengan tujuan mempertahankan gelar juara yang telah diraih sebelumnya, tim ini menunjukkan konsistensi dalam persiapan dan soliditas antar pemain. Najla Widona Bima selaku Kapten Tim Basket Putri FEB UGM mengungkapkan kebahagiaannya. "Kami sangat senang. Sejak awal, tujuan kami adalah mempertahankan juara dan kami tidak menyangka bisa meraih gelar ganda," tutur mahasiswa Program Sarjana Studi Akuntansi angkatan 2023 ini.
Najla pun berbagi kisah perjuangan tim basket putri dalam mempertahankan juara. Meskipun menghadapi tantangan seperti kesibukan kuliah dan organisasi, Najla menekankan pentingnya komitmen dan prioritas untuk meraih kemenangan. Tim konsisten berlatih meliputi latihan fisik dan sparing untuk membangun chemistry serta mental antar pemain sebagai kunci untuk meraih sukses di lapangan.
Najla juga menyoroti peran penting dari pelatih dan dukungan pihak kampus dalam mencapai prestasi ini. Dukungan pelatih yang selalu meyakinkan pemain untuk percaya diri serta fasilitasi fakultas adalah hal yang sangat berarti dalam pencapaian prestasi saat ini.
Pelajaran Berharga
Felia Az Zahra (Akuntansi 2021), salah satu atlet basket putri FEB UGM mengungkapkan rasa bangganya dapat memberikan kontribusi maksimal di tahun terakhirnya kuliah. Ia mengaku mendapatkan banyak pembelajaran dari keikutsertaannya dalam dalam kegiatan non-akademik seperti basket ini yang mendukung keberhasilan akademik. "Basket mengajarkan saya disiplin, kerja sama dalam tim, dan cara berpikir strategis yang semuanya bermanfaat untuk studi,” ucapnya.
Selain itu, dari permainan basket ia juga belajar mengatur waktu dan skala prioritas. Ia belajar untuk menyeimbangkan antara latihan, pertandingan, dan tugas-tugas kuliah tanpa mengorbankan salah satunya. “Bermain basket dapat menjadi sarana menyegarkan pikiran sehingga dapat membantu meningkatkan fokus dalam belajar," tambahnya.
Virginia Stella Monica Tanuraharjo (Management-IUP 2021) selaku Wakil Ketua Komunitas Basket FEB 2024 juga berbagi pengalaman mengesankan selama bergabung dengan tim tersebut. Meskipun setelah lulus ia berencana berbisnis, Virginia tetap melihat dunia olahraga sebagai aktivitas selingan yang menyehatkan. Bagi Virginia, kegiatan non-akademik seperti basket membantu mengurangi stres dan memberikan keseimbangan yang penting bagi kehidupan akademiknya. “Penting untuk mengatur skala prioritas dan memilih kegiatan yang diinginkan. Selain itu, harus sadar dengan kapasitas diri, jangan semua kegiatan diambil agar tetap seimbang antara akademik dan non-akademik. Harus siap secara fisik, mental, dan juga waktu,” jelasnya.
Mimpi Menjadi Nyata
Perjalanan tim basket FEB UGM menuju kemenangan di PORSENIGAMA 2024 cukup berliku. Ketua Komunitas Basket FEB UGM Mahdy Baihaqi (Akuntansi 2021) menceritakan awal perjalanan penuh dengan tantangan. "Semua berawal dua tahun lalu di tahun 2022 ketika kami memulai langkah pertama dengan segala keterbatasan. Kami terus berlatih meski fasilitas dan perlengkapan masih minim dengan harapan tim FEB UGM bisa bersinar di kompetisi besar," ungkapnya.
Tahun 2023 menjadi titik balik tim basket FEB UGM yang akhirnya mampu meningkatkan performanya dengan merekrut pelatih profesional dan mengubah pola latihan menjadi lebih terarah. Rupanya hasil tidak menghianati usaha. Di PORSENIGAMA 2023 tim putri meraih medali emas, sementara tim putra berhasil menduduki posisi kedua.
Menuju tahun 2024, mereka mulai merancang strategi dengan mengincar dua medali emas untuk kedua tim. Dua bulan menjelang PORSENIGAMA, mereka berlatih hingga tiga sampai empat kali seminggu. Setiap sesi didesain untuk meningkatkan stamina, teknik, dan kemampuan berstrategi. Dengan latihan yang semakin terarah, tim mereka menjadi lebih solid dan siap menghadapi tantangan.
"Dengan persiapan matang, kami melangkah ke lapangan dengan penuh percaya diri. Lalu, saat peluit akhir berbunyi, kami tahu bahwa mimpi kami telah menjadi kenyataan bahwa medali emas untuk kedua tim," ungkapnya dengan rasa bangga.
Menurut Mahdy, kemenangan ini bukan hanya sekadar medali, tetapi juga hasil dari kerja keras, komitmen, dan dukungan yang telah dibangun bersama selama ini. Setelah meraih kemenangan ini, Komunitas Basket FEB UGM berencana untuk terus memperkuat tim dan mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Tim ini juga menargetkan untuk mengikuti kompetisi lain, baik di tingkat universitas maupun lebih tinggi agar kemampuan para pemain terus berkembang dan siap menghadapi tantangan yang lebih besar.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals