Tips Lolos IISMA dari Awardee di Hanyang University
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 23
Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) menjadi impian banyak mahasiswa Indonesia yang ingin merasakan pengalaman studi di luar negeri. Dalam rangka mempersiapkan mahasiswanya mengikuti IISMA, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui kolaborasi Career and Development Unit (CSDU) dengan Global Leadership Forum (GLF UGM) mengadakan sesi talkshow dalam acara "Beyond Borders 2024".
Melalui talkshow bertajuk "Bridging Global Opportunities: Preparing Aspiring Leaders for International Exchange Success" ini menghadirkan sejumlah alumni IISMA yang telah melakukan exchange ke beberapa negara di benua-benua seperti Australia, Amerika, Asia, dan Eropa. Kegiatan ini berlangsung Jum’at, 8 November 2024 di Selasar Gedung Pembelajaran FEB UGM.
Menentukan Tujuan dan Host University
Awardee IISMA 2023 di Hanyang University, Sulthan Hanief Afiin (Manajemen 2021) berbagi pengalamannya dan tips agar sukses mengikuti IISMA, khususnya bagi mereka yang bercita-cita belajar di luar negeri.
“Penting untuk menentukan tujuan yang jelas sebelum mengikuti IISMA atau program internasional lainnya. Pengalaman ini tidak hanya soal akademik, tapi juga tentang memperluas wawasan dan bertemu dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda,” ujarnya Jum’at (8/11).
Sulthan pun mengungkapkan alasan dirinya memilih Hanyang University sebagai host university. Ia memutuskan untuk mengambil Hanyang University karena universitas ini masuk dalam sepuluh besar kampus terbaik di Korea. Selain itu, di universitas ini banyak jurusan yang berhubungan dengan manajemen sehingga memudahkannya untuk beradaptasi. Alasan lain yang membuatnya tertarik untuk merasakan pembelajaran di Hanyang University karena ada mata kuliah unik yang menggugahnya untuk mempelajari hal tersebut. Salah satunya adalah Behavioural Economics yang mempelajari bagaimana dan mengapa manusia berperilaku demikian dilihat dari sisi ekonomi.
Ketika ditanya alasannya memilih Korea Selatan sebagai negara tujuan untuk melakukan international exposure, Sulthan menjelaskan bahwa ia tertarik dengan budaya Korea dan ingin mengetahui lebih lanjut perkembangan Korea menjadi negara maju. Ia takjub dengan perkembangan Korea Selatan yang dapat menjadi negara maju dalam waktu 3-4 dekade meskipun setelah Perang Dunia II, Korea menjadi salah satu negara termiskin di dunia.
Persiapan IELTS untuk IISMA
Sulthan menekankan bahwa pentingnya untuk memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai. Dalam mempersiapkan IELTS, perlu adanya evaluasi terkait kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tes ini terbagi menjadi 4 bagian, yaitu writing, reading, listening, dan speaking. “Untuk mengetahui kelemahan diri, coba untuk ambil mock test untuk mengetahui level kalian ada di mana dan target yang bisa kalian raih dalam jangka waktu tertentu,” jelasnya.
Selain belajar, latihan adalah kunci untuk menghadapi tes IELTS yang menantang. Sulthan menekankan untuk mempersiapkan tes ini jauh-jauh hari untuk hasil lebih maksimal dan mengingatkan untuk istirahat cukup agar tidak kelelahan. Untuk mengetahui perkembangan kemampuan, ia juga menyebutkan tidak ada salahnya untuk mengambil kursus atau mencari mentor.
Strategi Menulis Esai Hingga Interview
Sulthan menekankan pentingnya esai yang terfokus dan tidak bertele-tele dalam motivation letter. Usahakan esai yang diajukan menunjukkan niat belajar di universitas tujuan. Esai yang baik dapat menunjukkan kesungguhan peserta dalam mengikuti program IISMA. “Jangan terlalu banyak basa-basi dan periksa tata bahasa menggunakan Grammarly atau meminta bantuan teman yang lebih berpengalaman,” ungkapnya.
Salah satu kalimat yang menjadi pengingat Sulthan ketika akan menghadapi interview adalah interview adalah konfirmasi bukan interogasi. Berbagai hal yang ditanyakan saat interview biasanya adalah seputar esai yang diajukan. Oleh sebab itu penting untuk memahami apa yang ditulis dalam esai. Ia juga menekankan pentingnya kesan pertama dengan menjaga sikap sopan, tidak sombong, dan mengakui kekurangan diri dengan solusi mengatasinya.
Pengalaman Kuliah di Korea Selatan
Selama di Korea Selatan, Sulthan mengalami langsung sistem pembelajaran yang menarik di mana ia banyak berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai negara. Hal tersebut menambah wawasan dan kian memperkaya perspektif dalam memecahkan masalah. Ia pun merasa lingkungan belajar sangat mendukung dan aman karena para dosen sangat menghargai setiap mahasiswa tanpa membeda-bedakan latar belakang.
Meski berada di Asia, tantangan bahasa tetap menjadi hambatan terbesar baginya karena sebagian besar tulisan di tempat umum menggunakan Hangeul (Huruf Korea) dan sedikit orang yang fasih berbahasa Inggris di luar kampus. Karenanya Sulthan menyarankan calon mahasiswa pertukaran untuk mempersiapkan diri dengan belajar membaca Huruf Korea terlebih dahulu agar lebih mudah beradaptasi. Bagi mahasiswa muslim, ia menyarankan mengunjungi kawasan Itaewon untuk mencari makanan halal dan beribadah di masjid terbesar di Korea Selatan.
Bagi Sulthan, pengalaman yang diperolwhnya melalui IISMA ini bukan hanya tentang belajar di kelas, tetapi juga memahami budaya, membangun jaringan, dan menjalani hidup yang lebih mandiri di luar negeri. Pengalaman ini menurutnya sangat berharga untuk memperkaya pemahaman dan membangun jejaring internasional. “Jangan hanya fokus pada studi, tetapi jangan lupa manfaatkan waktu dengan baik. Ikuti kegiatan lainnya seperti hiking, volunteer, atau pertukaran budaya,” tutupnya.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals