Membedah Kekuatan Storytelling dalam Pemasaran Digital
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 182
Storytelling telah menjadi salah satu strategi penting dalam dunia pemasaran digital, termasuk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM). Kemampuan bercerita atau storytelling menjadi senjata ampuh untuk menarik perhatian dan membangun loyalitas pelanggan. Bukan hanya sebagai alat pemasaran, stroytelling juga menjadi cara untuk menonjolkan keunikan produk tengah persaingan pasar yang begitu ketat.
Melalui cerita, sebuah produk juga memiliki nilai emosional yang mampu menghubungkan konsumen dengan brand. Oleh sebab itu penting untuk memperkuat kemampuan storytelling dalam pemasaran produk.
“Manusia suka melihat, membaca, dan mendengar cerita karena menciptakan hubungan manusiawi berbasis empati, memperkuat kepercayaan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan,” jelas Dr. Sahid S. Nugroho, M.Sc., Dosen Departemen Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Dalam Pelatihan Digitalisasi Bisnis UMKM pada 21 November 2024 di FEB UGM, Sahid menyampaikan pemaparan materi tentang "Memasarkan Produk Melalui Media Sosial bagi pelaku UMKM." Ia menjelaskan kriteria cerita yang efektif adalah bermanfaat, relevan, mudah dipahami, emosional, dan inspiratif.
Dalam storytelling, lanjutnya, perlu strategi yang tepat. Misalnya, mencari karakter produk yang paling menonjol dan penting di mata konsumen. Cerita yang dibangun mengambil sisi kemanusiaan konsumen dengan membuat sebuah dramatisasi secara emosional atau sosial yang menunjukkan aspek pro kontra dari karakter produk. Selain itu, mengembangkan kisah otentik alami tanpa kesan yang dibuat.
"Dramatisasi yang tepat mampu menonjolkan keunggulan produk dengan cara yang alami dan memikat," ucapnya.
Dalam pelatihan tersebut Sahid juga menyampaikan soal strategi promosi yang dapat diterapkan baik melalui jalur berbayar maupun organik. Menurut Sahid, program periklanan berbayar di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dapat menjadi cara cepat untuk meningkatkan visibilitas bisnis. Namun, ia menekankan pentingnya perencanaan matang sebelum memasang iklan. "Pebisnis harus memahami kebutuhan konsumen, menentukan tujuan komunikasi, mengenali target audiens, menonjolkan keunggulan produk, dan menyusun strategi kreatif yang tepat," ujarnya.
Selain promosi berbayar, Sahid juga menjelaskan strategi organik yang tidak kalah efektif. Ia menyarankan pelaku bisnis untuk memanfaatkan algoritma media sosial dengan cara aktif memposting konten yang menarik, baik dalam bentuk poster maupun video. Strategi lain adalah dengan mengikuti akun serupa, membalas pesan, dan berinteraksi melalui komentar audiens.
Reporter: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals