Masa Depan Kerjasama Indonesia dan Rusia
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4607
Setelah sempat mati selama kurang lebih tiga puluh tahun, kini babak diplomasi bilateral antara Indonesia dan Rusia kembali aktif digiatkan. Negara yang sempat ambruk dan mengalami guncangan hebat pada 90-an ini, telah bangkit dan mulai mengakarkan cangkramnya lagi. Kepemimpinan Putin menjadi titik balik bagi negara terbesar di dunia tersebut dalam menghadapi percaturan global.
Hubungan bilateral antara kedua negara yang pada masa Soekarno sempat memiliki hubungan emosional itu harus ditingkatkan kembali. Demikian hal yang diungkapkan oleh Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Rusia pada Kuliah Umum bertajuk "Prospek Kemitraan Strategis dan Kerjasama Bilateral Indonesia dan Rusia," Kamis (10/10). Djauhari juga menekankan bagaimana pentingnya hubungan kedua negara ini.
Rusia kini telah kembali hadir menjadi negara yang besar. Tidak hanya secara geografis, tapi juga secara militer, politik, dan ekonomi. Di tengah dempuran krisis global yang dampaknya masih terasa, Rusia berhasil bertahan dan mengalami pertumbuhan positif. Selain itu, Rusia juga amat kuat di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Rusia pantas disandingkan dengan Cina dan Amerika Serikat sebagai partner strategis Indonesia.
Hubungan Rusia dan Indonesia menjadi penting sebab Indonesia merupakan negara yang berpengaruh di kawasan Asia Pasifik. Dengan adanya hubungan strategis antar kedua negara tersebut, maka akan tercipta kondisi yang baik, tak hanya bagi kedua negara, tapi juga kawasan lainnya. Keadaan tersebut yakni terciptanya kehidupan politik dan keamanan yang baik di kawasan Asia Pasifik, juga ekonomi yang tumbuh di kawasan Asia Pasifik.
Djauhari pun berkata bahwa meskipun hubungan bilateral kedua negara kini kembali baik dan mulai terlihat akan kembali seperti dulu lagi, tetapi masih ada hubungan lain yang harus ditingkatkan. Ia mengelompokkan kerjasama bilateral antara keduanya ke dalam tiga tingkatan, yakni G-G (Government to Government), B-B (Business to Business), dan P-P (People to People). Menurutnya kedua level atas hubungan kedua negara telah berjalan baik, sedangkan P-P masih kurang sehingga perlu ditingkatkan. "Oleh karenanya penting untuk meningkatkan kerjasama pendidikan antar dua negara. Sehingga, mahasiswa Indonesia akan makin banyak belajar ke Rusia. Emotional relationship (hubungan emosional-red) antara Indonesia dan Rusia akan lebih mudah muncul kembali," tambahnya.
Sumber: Aina/FEB