Ekonomi Kerakyatan Tak Cukup Hanya Dengan Political Will
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2222
Untuk mewujudkan konsep ekonomi kerakyatan tidak cukup dengan adanya political will, namun juga political commitment. Political commitment baik di tataran negara maupun perguruan tinggi termasuk UGM. Sayangnya, sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang konsep ekonomi kerakyatan dan masih pada tataran normatif.
"Memang sudah lama disuarakan. Tapi itu saya rasa masih di tataran political will dan belum pada political commitment," papar Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.d., di sela-sela persiapan Workshop Membangun Ekonomi Rakyat: Terobosan Inovatif dalam Kepemimpinan dan Pengembangan Ekonomi Lokal di FEB UGM, Rabu (11/12).
Wihana menegaskan komitmen FEB UGM untuk meneruskan inisiatif dari konseptor ekonomi kerakyatan seperti Prof. Mubyarto dan Prof. Dibyo Prabowo. Dalam pandangan Wihana konsep ekonomi kerakyatan 'sejenak dilupakan' oleh generasi penerus baik di kalangan dosen maupun mahasiswa di FEB UGM.
"Seperti keinginan UGM agar kita bisa menjulang tinggi melalui internasionalisasi dll. Tapi tetap mengakar dan tidak tercerabut dari akar nilai-nilai budaya termasuk konsep ekonomi kerakyatan tersebut," katanya.
Senada dengan itu Ketua Dashboard Ekonomi Kerakyatan (DEK) FEB UGM, Prof. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Ph.D menilai ekonomi kerakyatan tidak cukup sekadar wacana tapi praktis. Untuk itu salah satunya membutuhkan aliansi strategis untuk mengembangkannya.
"Dasar pembangunan itu khan sebenarnya ekonomi kerakyatan tapi selama ini terganggu dengan adanya kapitalisme," tutur Gunawan.
Selain melalui aliansi strategis dengan beberapa lembaga seperti Karang Taruna, KNPI hingga perbankan, DEK FEB UGM juga fokus pada beberapa kegiatan seperti evaluasi kegiatan ekonomi rakyat serta penyiapan ‘kader’ pendamping masyarakat lokal untuk mengembangkan kesejahteraan.
Sementara itu salah satu panitia Dr. Bagus Santoso, M.Soc.Sc menjelaskan bahwa workshop pada Kamis (12/12) akan dihadiri sejumlah narasumber seperti Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri, Bupati Bangli, serta MP3EI. Acara yang rencananya dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc ini akan diisi oleh Jenderal (Purn) Luhut B. Pandjaitan sebagai pembicara kunci.
Sumber: Satria/UGM