Membedah Peluang dan Resiko Tantangan Ekonomi Asia
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1952
Sebagai rangkaian acara Eminent Person Talk the Walk, FEB UGM mengundang Dr Shang-Jin Wei (Chief Economist Asian Development Bank/ADB) dan Edimon Ginting Ph.D (Deputy Country Director, ADB Indonesia) sebagai pembicara seminar. Judul yang diangkat pada seminar yang diselenggarakan pada hari Jumat (27/3) lalu tersebut adalah ADB Seminar Asian Development Outlook 2015: Financing Asia’s Future Growth. ADB’s Asian Development Outlook merancang bahwa pertumbuhan di Asia akan tumbuh dengan stabil di angka 6.3% pada tahun 2015 dan 2016. Rancangan tersebut didukung dengan dilakukannya upaya memperkuat ekonomi industri besar dan menurunnya harga komoditas global saat ini.
Menanggapi upaya pertumbuhan Asia ini, Dr Shang-Jin Wei mengatakan bahwa terdapat beberapa pemicu pertumbuhan kunci di Asia. Pemicu-pemicu penting tersebut adalah perbaikan dalam DMCs, didapatnya kembali kemajuan ekonomi, penurunan harga komoditas, dan moderasi yang dilakukan oleh People’s Republic of China (PRC). Sementara, resiko yang perlu diwaspadai dalam masa-masa pertumbuhan ini adalah krisis utang Yunani yang parah dan memperparah resesi di Federasi Rusia, pertumbuhan di China atau India yang lebih lambat dari yang diharapkan, dan keluarnya modal karena meningkatnya tingkat suku bunga di US.
Pembuat kebijakan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ini. Pembuat kebijakan harus dapat memastikan bahwa rumah tangga dan perusahaan memiliki akses yang luas terhadap keuangan. Perkembangan finansial harus mendukung pertumbuhan, inklusi, dan stabilitas. “Hal yang penting untuk menghadapi risiko tantangan ekonomi ini adalah intervensi harus dikoordinasikan antara negara-negara Asia”, kata M. Edhie Purnawan (Dosen dan Wakil Dekan di FEB UGM) menanggapi presentasi tersebut.
Sumber: Arlina/FEB