Delloitte Indonesia Beri Kuliah Umum di FEB UGM
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2536
Pendidikan Program Profesi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (PPAk FEB UGM) dikunjungi tamu dari Deloitte Indonesia dan mengadakan kuliah dan diskusi tentang "Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan" (Inggris: Internal Control Over Financial Reporting atau ICFR). Kuliah ini bertujuan untuk memberikan sharing session bagi mahasiswa tentang aspek-aspek praktis dari ICFR. Sebagai pembicara utama adalah Bapak Abdiansyah Prahasto yang merupakan Manajer Risiko dan Operasi Konsultan di Deloitte dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di bidang ini.
Topik yang dibahas dalam sesi pertama adalah tentang latar belakang ICFR. Hal yang paling penting untuk diketahui adalah bahwa ICFR adalah aturan yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh Kongres AS yang diberlakukan Sarbanes Oxley Act (SOX) dan pendirian Public Accounting Oversight Board (PCAOB). SOX bagian 404 pada penilaian manajemen pengendalian internal dibentuk untuk melindungi investor; mempertahankan kewajaran, keteraturan, dan keefisienan pasar; dan memfasilitasi pembentukan modal. SEC berusaha untuk mempromosikan lingkungan pasar yang layak dan dipercayai publik.
Sesi kedua membahas tentang alasan untuk melakukan ICFR. Seperti yang Anda ketahui, alasan utama ICFR adalah untuk menjamin integritas laporan keuangan. Perusahaan harus mengembangkan Peraturan Internal Control yang cukup menjamin proses pengendalian internal dan mekanisme untuk mencapai opini wajar tanpa pengecualian oleh auditor. Pendapat ini akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan.
Bapak Abdiansyah Prahasto juga berbagi tentang langkah-langkah untuk melakukan ICFR. Seperti yang dinyatakan pada paragraf sebelumnya, sebelum auditor mengaudit laporan keuangan; perusahaan harus mengembangkan peraturan Pengendalian Internal. Pengendalian Internal dalam suatu perusahaan harus terdiri dari lima komponen Pengendalian Internal di Rerangka Terpadu COSO agar efektif. ICFR harus dilakukan dan didukung oleh eksekutif dan pejabat keuangan untuk memberikan keyakinan yang memadai, dan kehandalan melalui prosedur kebijakan yang membantu memastikan data yang akurat, otorisasi, dan pencegahan dan deteksi mekanisme yang dapat diandalkan.
Kegiatan tersebut sangat baik dan peserta menunjukkan antusiasme. Sesi ini dimoderatori oleh Ibu Fitri Amalia, Dosen Sistem Informasi dan Pengendalian Internal pada Program Profesi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (PPAk FEB UGM).
Sumber: Adityo Prabowo/ppak feb