- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3297
Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali mengukir prestasi, mereka adalah : Usman Arief, Mahadzir Lukman, dan Dwi Ari Kurniawati yangtelah berhasil meraih juara 1 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2011 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada tanggal 19-21 November 2011.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS dengan topik "Strategi Indonesia Menghadapi Persaingan Perdagangan Bebas dalam Konteks ACFTA." Segenap sivitas akademika FEB UGM mengucapkan selamat dan sukses atas prestasi yang telah diraih oelh ketiga mahasiswa tersebut dan semoga bisa menjadi pendorong bagi mahasiswa FEB UGM yang lain untuk lebih berprestasi lagi.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3721
Selasa (22/11) lalu, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada melepas 104 wisudawan dari program strata satu (S1). Wisudawan terdiri atas 94 mahasiswa program strata satu reguler dan internasional serta 10 mahasiswa program swadaya.
Agenda pelepasan wisuda ini digelar persis setelah wisuda yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana pada Selasa pagi. Pelepasan wisuda diadakan di ruang auditorium University Club, dengan agenda pidato dari lulusan dengan IPK tertinggi, Lisa (Akuntansi 2007), sambutan dekan FEB, serta sambutan dari orang tua/wali murid.
Periode pertama ini, 40 wisudawan dinyatakan cumlaude dengan IPK tertinggi 3,89. Sedangkan wisudawan tercepat tercatat 3 tahun 6 bulan, yaitu Vania Nita Nastiti. Segenap sivitas akademika FEB UGM mengucapkan selamat dan sukses bagi para wisudawan.
Sumber: Prima/FEB
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3197
Mahasiswa UGM Diminta Waspada Terhadap Tawaran Beasiswa Lewat SMS/Tekepon Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., menghimbau seluruh warga UGM khususnya mahasiswa untuk lebih waspada terhadap penawaran beasiswa yang mengatasnamakan pimpinan universitas maupun instansi perbankan. Imbauan tersebut disampaikan agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat penipuan berkedok pemberian beasiswa kepada mahasiswa melalui sms/telepon.
Haryanto menyampaikan dalam beberapa waktu terakhir terdapat laporan pengaduan dari tiga mahasiswa yang menjadi korban penipuan. “ Kami telah mendapatkan laporan bahwa terdapat tiga mahasiswa yang telah menjadi korban dari modus penipuan melalui sms maupun telepon ini. Masing-masing korban telah mentransfer uangnya ke no rekening yang diminta, ada yang 2 juta, 7 juta, bahkan 40 juta,” ungkapnya Kamis (10/11) di Kampus UGM.
Haryanto menambahkan disamping aduan penipuan bermodus pemberian beasiswa, juga terdapat aduan penipuan bermodus undangan seminar. Sms maupun telpon tidak hanya disampaikan ke mahasiswa, tak sedikit dosen yang juga memperoleh sms bernada serupa. “Baru-baru ini saya mendapat laporan dari Arie Sudjito yang mengaku mendapat sms penipuan bermodus undangan seminar,”jelasnya
Selain melalui sms maupun telepon, modus penipuan penawaran beasiswa juga dilakukan dengan mengirimkan surat pemberitahuan ke Rektor, Dekan, serta dosen. Cara lain yang biasa digunakan adalah dengan mengirimkan pemberitahuan melalui surat elektronik/e-mail.
“Pihak yang melakukan penipuan ini memang sangat piawai karena mengatasnamakan Menteri, Dirjen, Rektor maupun Direktur Kemahasiswaan. Sms yang dikirimkan pun sesuai identitas lengkap mahasiswa. Cara ini memang cukup meyakinkan ditambah lagi dengan pemilihan kata yang sopan dan tertata,” urai pria yang akrab disapa Sentot ini.
Pada kasus ini, lanjut Haryanto, mahasiswa atau dosen yang menanggapi tawaran tersebut biasanya dipandu untuk mengirimkan/mentransfer uang ke rekening pelaku. “Para korban seperti menurut apa yang diperintahkan oleh pelaku. Mereka baru sadar setelah mentransfer uangnya ke bank, sepertinya ada unsur hipnotis dalam tindakan ini,” paparnya
Lantas bagaimana pihak pengirim sms dapat memperoleh data yang lengkap tersebut? Lebih lanjut disampaikan Haryanto, biasanya pihak pengirim sms memperoleh data dengan cara menghubungi dosen, fakultas, dan kantor mengatasnamakan lembaga untuk meminta data. Cara serupa juga dilakukan ke mahasiswa, namun biasanya pelaku langsung menghubungi Kepala Seksi yang mengurusi mahasiswa dan meminta data terutama penerima beasiswa. “Ada yang mengaku dari instansi perbankan dan meminta data untuk memberikan tambahan beasiswa,” tuturnya.
Guna mengantisipasi jatuhnya korban UGM berupaya menyebarluaskan informasi tindakan penipuan ini ke seluruh civitas akademika UGM. Selain itu juga dengan mengirimkan surat ke Polda DIY untuk melakukan audiensi seputar persoalan di kampus. “ Kami menggandeng lembaga perbankan untuk memberikan pengarahan terhadap nasabah terhadap modus penipuan yang sedang marak dan juga menshare pengalaman ini ke Paguyuban Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan se-Indonesia agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan,” kata pria yang memang menjabat sebagai Koordinator Paguyuban Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu Haryanto juga menjelaskan mengenai mekanisme pemberian beasiswa secara resmi dari UGM. Jalur-jalur pemberitahuan yang dilakukan adalah melalui sms gateway, surat, dan web site ugm.ac.id. “Setelah ada pemberitahuan tertulis para penerima beasiswa disarankan untuk langsung menghubungi Direktorat Kemahsiswaan UGM, bukan bagian lain atau individu seperti yang ada pada sms yang beredar saat ini,” pungkasnya.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5336
Senyum ceria tampak terkembang dari Rafiazka Milanida Hilman (Fika) dan Anisha Wirasti Cahyaningrum (Icha), keduanya adalah mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi (2009) FEB UGM yang berhasil mengharumkan nama almamater dalam International Paper Competition yang diselenggarakan Universitas Indonesia. Fika dan Icha berhasil meraih juara II pada kegiatan bertajuk “9th Economix” yang berlangsung pada tanggal 10-14 Oktober 2011 dengan tema ”Achieving ASEAN Economic Community: The Great Economic Vision of ASEAN.”
Kedua mahasiswi ini berhasil membawa nama UGM bersaing dengan universitas lain di tingkat ASEAN seperti National University of Singapore dan University De La Salle Phillipine yang juga berpartisipasi dalam perlombaan ini. Setelah dinyatakan lolos 20 besar, Fika dan Icha terbang ke Jakarta untuk mempresentasikan karya tulisnya dengan judul, “Does Free Trade Matter for ASEAN?” dihadapan juri. Tampil impresif, Fika dan Icha berhasil maju ke babak final yang terdiri dari 5 tim. Di babak pamungkas ini, kedua mahasiswi angkatan 2009 ini mampu meyakinkan juri untuk kemudian meraih juara II dan berhak membawa pulang trophy dan uang pembinaan sebesar 600 USD.
Fika sempat tidak percaya atas apa yang mereka capai, pasalnya ini adalah lomba karya tulis pertama yang mereka ikuti. Icha menambahkan bahwa apa yang mereka capai ini tidak terlepas dari support fakultas yang sangat besar, seperti bimbingan dan konsultasi oleh dosen hingga bantuan pendanaan untuk pendaftaran dan pemberangkatan delegasi. Mereka berharap, teman-teman lain dapat mengikuti jejak mereka dengan lebih banyak mengikuti kompetisi yang ada. Dengan kompetisi, mereka berharap dapat meningkatkan semangat belajar dan bersaing calon-calon ekonom dari kampus biru.
Tiga tim terbaik dalam kompetisi tersebut diantaranya: National University of Singapore (Singapura), Universitas Gadjah Mada (Indonesia), dan IM TELKOM (Indonesia).
Sumber: Rahmat/FEB
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5246
Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Boediono, M.Ec. yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM berkesempatan mengadakan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada pada hari Senin, 17 Oktober 2011. Setelah memberikan kuliah umum di Program Magister Manajemen FEB UGM, salah satu agenda kunjungan Pak Boed, begitu sapaan akrabnya, adalah meninjau pembangunan gedung Pertamina Tower FEB UGM yang terletak di Jalan Sosio Humaniora, Bulaksumur.
Didampingi oleh Rektor UGM, Prof. Sudjarwadi M.Eng., Dekan FEB UGM Prof. Marwan Asri MBA., Ph.D dan segenap Wakil Dekan, Pak Boed tiba di lokasi pukul 13.30 dan langsung menuju ke lobi gedung yang akan menjadi ikon baru FEB UGM ini. Pada kunjungan singkatnya di FEB, Pak Boed tampak mendengar dengan saksama penjelasan dari pihak Konsultan Perencana Proyek mengenai filosofi desain serta rencana pemanfaatan gedung baru tersebut. Seperti diketahui, saat ini pembangunan gedung 7 lantai yang diberi nama Pertamina Tower ini telah mencapai tahap penyelesaian sekitar 90 persen untuk siap digunakan.
Seusai meninjau pembangunan Pertamina Tower, Pak Boed melanjutkan agenda selanjutnya di Balai Senat UGM untuk berdialog dengan perwakilan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi.
Sumber: Rahmat
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2941
Sebagai gong dari rangkaian dies natalis ke-56 pada September lalu, FEB UGM menggelar kuliah umum dan dialog pada Senin (17/10). Kuliah bertemakan "Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia" ini menghadirkan Sudarno Sumarto (Peneliti Senior lembaga Penelitian SMER), Vivi Alatas (Senior Economist World Bank Jakarta), dan Wakil Presiden Republik Indonesia; Boediono.
Acara yang diselenggarakan di Auditorium MM FEB UGM ini dimulai pukul 08:45 WIB dengan materi kuliah dari Sudarno Sumarto yang menjabarkan tentang situasi kemiskinan di Indonesia. Dalam kuliahnya, dideskripsikan berbagai pengertian mengenai kemiskinan dan cara-cara mengukurnya. Pada umumnya, dari hasil penelitian SMER, ditemukan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia sejak tahun 1996 hingga 2011, cenderung menurun.
Kuliah dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Vivi Alatas, mengenai langkah-langkah mempercepat pengentasan kemiskinan. Pada sesi ini, Vivi menembak kemiskinan dari segi pendidikan. Untuk mengentaskan kemiskinan, diperlukan upaya-upaya perbaikan aspek pendidikan agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan pada akhirnya dapat membantu dirinya sendiri terbebaskan dari jerat kemiskinan.
Kemudian moderator sesi pertama ini, Elan Satriawan, mempersilakan peserta kuliah untuk bertanya pada kedua pembicara. Selang lima belas menit kemudian, panitia memberikan waktu rehat bagi peserta. Sembari menunggu, peserta disuguhi sajian musik dari Economic Session Band (ESB).
Pukul 11:45 WIB, Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono, memasuki ruangan. Diawali oleh sambutan Dekan FEB UGM, Prof. Marwan Asri, MBA, Ph.D, sesi kedua kuliah umum dimulai. Lalu, sebelum dialog dimulai, terlebih dahulu Boediono menyampaikan materinya yang berjudul "Visi dan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan". Dalam kuliah ini, Boediono menyampaikan adanya program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan pemerintah yang berbasis empat klaster.
Acara dilanjutkan dengan dialog antara peserta kuliah dengan para pembicara di kuliah ini. Selama setengah jam penuh, terjadi diskusi yang hangat dan menarik seputar dunia perekonomian dan kemiskinan. Baru pada pukul 13:00 WIB, acara kuliah umum dan dialog ini ditutup, dan secara resmi mengakhiri rangkaian dies natalis FEB UGM ke-56.
Sumber: Prima
Halaman 198 dari 221