FEB UGM Borong Juara di ajang National Accounting Competition 2024
- Detail
- Ditulis oleh Najwah
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 759
Tim mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) sukses memborong prestasi dari ajang National Accounting Competition - National Accounting Fair 2024. Dalam kompetisi yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung (HIMAKSI FEB UBB) pada 9-10 September 2024 ini, tim FEB UGM membawa pulang juara 1 dan juara 3.
FEB UGM melalui tim HAH yang beranggotakan mahasiswa Program Sarjana Studi Akuntansi angkatan 2022 yaitu Adyatma Nur Shabri, M. Hilmy Naufal, dan Hanggi Ridha Bagas Nirbita berhasil meraih juara pertama. Sementara itu, tim The Kaliurangs yang terdiri dari Alif Hasan Ramadhan (Akuntansi 2022), Alpha Daniel Pangihutan Simanjuntak (Akuntansi 2022), dan Cynthia Fransisca (Akuntansi 2022) berhasil menduduki peringkat tiga.
National Accounting Competition merupakan bagian dari kegiatan National Accounting Fair (NAF HIMAKSI FEB UBB), yang berupa perlombaan akuntansi yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa akuntansi di Indonesia. Kompetisi ini diikuti sekitar 42 tim yang turut berpartisipasi dalam kompetisi yang mengusung tema "Improve Accounting Skills Through NAC to Become a Qualified Young Professional Accountant."
Adyatma mengatakan tim FEB UGM berhasil menjadi juara setelah melalui di empat tahap yaitu preliminary, semifinal, final, dan grand final. Pada babak semifinal, setiap tim ditantang untuk mengerjakan siklus dagang secara real-time via Zoom Meeting, dan di sesi selanjutnya, setiap anggota dalam tim akan berebut poin dengan anggota tim lainnya. Lalu, pada tahap final, setiap tim diberikan kasus akuntansi yang harus diselesaikan dalam waktu 6 jam,dan mempresentasikan di depan dewan juri. Tak hanya itu, di tahap final ini setiap tim diharuskan untuk menjawab 30 soal pilihan ganda di Kahoot.
Selanjutnya, pada babak grand final setiap tim diharuskan menjawab soal benar-salah dengan sistem bid point. Terdapat lima kategori soal yang disesuaikan dengan lima PSAK, yang mana pada setiap jenis Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) terdapat soal jenis multiplier. Hal ini merupakan tantangan tersendiri sebab setiap tim perlu merancang strategi yang baik agar alokasi poin yang mereka bidik tepat pada setiap nomor PSAK yang mereka kerjakan.
Adyatma mengaku jika perjuangan timnya di kompetisi ini tak semudah yang dibayangkan. Ia mengaku jika timnya sempat mendapat kesulitan ketika mengerjakan soal-soal di babak final. Kebetulan, tim mereka mendapat kasus yang kurang mereka minati dan cukup kompleks yaitu mengenai instrumen keuangan, atau lebih detailnya mengenai obligasi konversi. “Setelah kami melakukan analisis mendalam dan banyak melakukan review literatur, kami menentukan bahwa soal yang diberikan sangat tidak lengkap dan berisi informasi-informasi yang menjebak. Akan tetapi, tim kami tetap dapat menyelesaikannya dengan informasi yang terbatas dalam waktu kurang dari 6 jam,” terangnya.
Usaha dan kerja keras yang mereka lakukan pun akhirnya membuahkan hasil yang manis dengan feedback positif yang mereka terima dari dewan juri, yang berhasil membawa tim HAH menjadi juara pertama. Adyatma mengaku, jika ia merasa sangat bersyukur dan bahagia karena di pengalaman kompetisi akuntansi pertamanya ini, ia dan timnya berhasil membawa pulang juara 1 dan mengharumkan nama baik UGM.
“Bagi kami, ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana kami belajar, berkembang, dan memperkuat kemampuan kami sebagai mahasiswa akuntansi. Prestasi ini merupakan awal yang baik untuk kami berkompetisi di kompetisi-kompetisi serupa di masa depan. Kami berharap dapat melanjutkan prestasi dan meraih juara di kompetisi-kompetisi selanjutnya juga,” ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh tim The Kaliurangs. Mereka merasa tertantang dalam mengerjakan kasus yang diberikan. “Kasus kami mengenai special order, dimana perusahaan ini masih memiliki ruang kapasitas produksi tapi pesanan khusus tersebut dibawa harga pasar yang bisa dijual oleh perusahaan. Dengan penurunan contribution margin dan laba akuntansi yang sama saja, perusahaan ditantang untuk menerima pesanan atau tidak karena tidak ada untung atau rugi yang diperoleh,” ujar Alif.
Kemenangan yang diraih oleh dua tim mahasiswa FEB UGM ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa lainnya untuk berani mencoba dan terus berprestasi. Dengan kerja keras dan ketekunan, tak ada yang tak mungkin untuk diraih. Selamat kepada tim HAH dan tim The Kaliurangs atas prestasinya di ajang NAC FEB UBB 2024!
Reportase: Najwah Ariella Puteri & Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Sustainable Development Goals