Kisah Inspiratif Kevin Jalankan Bisnis Restoran Ramen
- Detail
- Ditulis oleh Najwah
- Kategori: Sudut Mahasiswa
- Dilihat: 1044
Kesuksesan akan menghampiri bagi orang yang tidak pernah menyerah. Pepatah tersebut menggambarkan perjuangan Kevin Rayhan Pratomo, mahasiswa Program Studi (prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang tidak lekas menyerah mewujudkan impiannya menjadi pengusaha. Ia memberanikan diri keluar dari zona nyamannya dan mengambil risiko untuk memulai sebuah usaha.
“If you never try, you will never know,” kata Kevin, saat dihubungi Jum’at (2/8).
Kevin mengungkapkan awalnya ia mencari-cari bisnis yang cocok hingga menemukan Joffi Ramen, sebuah bisnis franchise restoran yang menawarkan aneka menu khas Jepang. Harga menu yang ditawarkan relatif murah dan cocok di kantong mahasiswa serta potensi yang sangat besar di Yogyakarta menjadi pertimbangan utama bagi Kevin untuk memilih bisnis. Dalam memulai usahanya, ia pun melakukan beberapa pitching dan kerja sama. Selain itu, ia juga melakukan supervisi di bagian pencatatan keuangan dan marketing.
Mahasiswa sarjana program internasional (IUP) angkatan 2021 ini mulai menjalani bisnis di bidang Food and Beverages (FnB) sejak tahun 2023. Bisnis yang dikelolanya merupakan sebuah bisnis restoran yang menawarkan berbagai hidangan khas Jepang, seperti ramen, gyoza, dimsum, hingga cheesecake. Nama restorannya adalah Joffi Ramen yang berlokasi di Jl. Gerilya, Brontokusuman di daerah Prawirotaman, Yogyakarta.
Meskipun memiliki potensi yang besar di Yogayakarta, bisnis restoran yang dijalaninya ini tak luput dari tantangan. Persaingan bisnis di bidang FnB yang cukup kompetitif serta tendensi konsumen untuk mengikuti tren merupakan beberapa tantangan yang ia hadapi selama menjalani bisnis.
“Bisnis FnB ini persaingannya sangat ketat. Hampir setiap bulan ada restoran anyar yang menawarkan hal baru dan lebih kompetitif,” tuturnya.
Persoalan lain muncul saat musim liburan semester. Di masa-masa itu, bisnisnya mengalami penurunan performa karena sebagian besar konsumennya yang merupakan mahasiswa kembali ke daerah asalnya.
Namun bukan pengusaha namanya jika tak mampu mengatasi tantangan dan hambatan dalam bisnis. Kevin pun mengembangkan sejumlah inovasi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Pertama, Joffi Ramen selalu menjamin konsistensi rasa sehingga konsumen dapat menjadi ‘regulars’ yang tidak terpengaruh tren. Kedua, tak hanya soal rasa saja, Joffi Ramen juga berinovasi dalam hal marketing dan bekerja sama dengan Key Opinion Leader (KOL) untuk membuat Joffi Ramen selalu menjadi tren setiap bulannya dan menggaet pangsa pasar konsumen yang mengikuti tren. Kevin mengaku jika strategi-strategi inovatif tersebut ia dapatkan dari pengalamannya selama menjadi pengurus organisasi, kepanitiaan, dan dari mata kuliah yang bersinggungan dengan pemasaran selama menjadi mahasiswa di FEB UGM.
Setelah lebih dari satu tahun berkecimpung di dunia FnB, Kevin merasa bahwa naik dan turun dalam performa bisnis itu hal yang pasti terjadi. Menurutnya, meskipun terkadang performa bisnis tak sesuai ekspektasi, kuncinya adalah jangan pernah berhenti percaya pada bisnis sendiri dan terus berinovasi.
“Selalu preserve dan percaya pada bisnis. Jangan mudah menyerah karena terkadang. hasil memang baru bisa dipanen di akhir. Jadi jangan ragu untuk mencoba, terus berusaha, dan percayalah bahwa ada kemungkinan untuk berhasil,” pungkasnya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Sustainable Development Goals