Rayakan Dies Natalis ke-64, FEB UGM Gelar Seminar Rantai Pasokan Pariwisata
- Detail
- Ditulis oleh Ika
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1998
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM menggelar Seminar on Tourism Supply Chain Management: Harnessing Supply and Value Chain for Tourism Industry in Indonesia. Seminar ini melengkapi rangkaian Dies Natalis FEB UGM ke-64. Mengapa tema seminar ini mengkaitkan pariwisata dengan supply chain? Karena di sektor pariwisata, Indonesia memiliki objek wisata yang melimpah dan membawa dampak ikutan baik forwad linkage maupun backward linkage pada industri lain diantaranya transportasi, perhotelan, kuliner, pertanian, pendidikan, industri kreatif, kerajinan, seni pertunjukan, galeri seni, dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu keterhubungan satu-sama lain.
Acara yang dilaksanakan di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo ini, dihadiri oleh Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI) dan Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai keynote speaker. Dalam sambutannya Dr. Eko Suwardi Ph.D. (Dekan FEB UGM) menyampaikan bahwa FEB UGM sangat terbuka dengan perkembangan. "Kontribusi perguruan tinggi dalam mewujudkan SDM Indonesia yang unggul merupakan suatu keharusan. FEB UGM berupaya memberikan value added bagi Indonesia khususnya di bidang pariwisata ini," ujar Eko Suwardi.
Mengelola, mengembangkan, dan mengoptimalkan supply chain diharapkan akan menciptakan economic value dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia, dan khususnya Yogyakarta, mestinya dapat mengambil porsi signifikan dalam Global Value Chain (GVC) melalui industri pariwisata dan industri pendukungnya. Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa pengembangan industri pariwisata tidak akan berhasil tanpa pengembangan transportasi, sarana pendukung, dan story telling dari objek wisata tersebut. "Kita punya banyak industri pariwisata tapi tidak ada story telling yang mengena untuk pengunjung," ujar Gubernur Provinsi Jawa Tengah.
Saat ini Pemerintah tengah membangun 10 destinasi wisata unggulan baru yang setara dengan Bali. Dengan program ini diharapkan masyarakat luas mempunyai banyak pilihan dalam menentukan tujuan wisata, pada akhirnya diharapkan meningkatkan perekonomian Indonesia. "Dibalik penggenjotan industri pariwisata, terdapat juga percepatan pembangunan infrastuktur, semua harus terkoneksi dengan baik," ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI.
Selaras dengan hal tersebut, Staf Khusus Urusan Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementrian Perhubungan RI, Prof. Wihana Kirana Jaya menyampaikan bahwa Indonesia perlu dukungan dari akademisi untuk riset dan kajian di bidang pariwisata. "Pariwisata mempunyai impact yang besar di bidang transportasi, kuliner, sosial budaya dan sebagainya. Perlu riset yang integrated sebagai bahan masukan Pemerintah sehingga pengelolaan wisata di Indonesia menjadi lebih baik," ujar pria yang juga pernah menjabat Dekan FEB UGM ini.
Merespon dinamika tersebut, FEB UGM menyiapkan SDM unggul untuk berbagai bidang/industri yang dimaksud dan ingin menjadikan FEB UGM sebagai pusat penelitian dan pengembangan bisnis di sektor industri terkait. Pada kesempatan ini juga diresmikan Pusat Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan oleh Dekan, disaksikan jajaran Rektorat UGM, Menteri Perhubungan, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, dan tamu hadirin. Penelitian dan pengembangan bidang ini bersifat multidisiplin, tidak hanya melibatkan Departemen Manajemen, Ilmu Ekonomi, dan Akuntansi saja, namun juga menggandeng berbagai fakultas dan lembaga.
Seminar ini terdiri dua sesi panel. Sesi pertama, panelis terdiri dari Deputi Bidang Usaha, Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN; Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV; Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III, Bidang Luar Negeri Asosiasi Logistik dan Fowarder Indonesia.
Sesi kedua, panelis terdiri dari VP Planning and Transportasion PT Angkasa Pura I; Staf Khusus Kementerian Perhubungan; Komisaris Utama PT Jasa Marga; Direktur Utama TWC; Pengamat Manajemen Logistik di UGM.
Sumber: Humas FEB