Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi bersama Gojek
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2002
Pusat Kajian Akuntansi Manajemen dan UMKM, Laboratorium Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM telah menyelenggarakan webinar yang mengangkat topik “Scale Up UMKM bersama Gojek: Strategi Bangkit di Tengah Pandemi” pada Jumat (19/03). Acara dibuka oleh Achmad Faizal Azmi, S.E., M.Sc., Dosen Departemen Akuntansi FEB UGM, selaku Master of Ceremony (MC). MC pun kemudian memperkenalkan Aviandi Okta Maulana, Dr., M.Acc., Ak., CA., dari tim Laboratorium Akuntansi FEB UGM sebagai moderator yang memandu jalannya webinar. Diselenggarakan melalui platform Zoom, webinar ini dihadiri oleh para partisipan yang berasal dari kalangan tenaga pendidik, mahasiswa, praktisi, dan pemilik UMKM.
Sebelum masuk ke inti acara, Dr. Singgih Wijayana, S.E., M.Sc., Ketua Departemen Akuntansi FEB UGM, memberikan sambutan hangat untuk mengawali webinar dilanjut dengan sambutan dari Dian Kartika Rahajeng, S.E., M.Sc., Ph.D., Kepala Laboratorium Akuntansi FEB UGM. Selanjutnya, saat yang dinanti pun tiba dengan menampilkan pembicara pada acara webinar kali ini, yaitu Ridzky Novasandro, S.T., M.Sc., Kepala Distrik Gojek DIY dan Jawa Tengah, yang membahas topik bertajuk “UMKM #MelajuBersama Gojek”.
Dalam pemaparannya, Ridzky menjelaskan 3 pilar yang menyusun Gojek adalah kecepatan, inovasi, dan dampak sosial. Selain itu, menciptakan dampak sosial positif dengan memanfaatkan teknologi merupakan dasar yang melandasi seluruh inovasi di Gojek. Menurut riset Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia (LD FEB UI), perusahaan yang memiliki tiga Super App ini telah berhasil memberikan kontribusi sebesar Rp 104,6 Triliun terhadap perekonomian Indonesia per 2020.
Berangkat dari pilar-pilar dan landasan tersebut, Gojek pun hadir untuk siap sedia membantu para UMKM di tengah pandemi ini. Tumbuh bersama UMKM pun telah menjadi bagian dari DNA Gojek mengingat begitu besarnya peran mereka dalam perkembangan Gojek. Tercatat pada tahun 2020 sendiri, terdapat 900.000 mitra merchant atau rekan usaha Gojek yang 90% diantaranya adalah para pelaku UMKM.
Gojek terus berupaya menghadirkan solusi terinovatif untuk membantu para pengusaha kecil dan mikro di masa sulit ini dengan beberapa cara seperti pengembangan ekosistem Gojek. Lima kuadran ekosistem Gojek yang meliputi pemasaran, pemesanan, pembayaran, dan pengiriman diharapkan dapat memberi solusi lengkap dan inklusif bagi UMKM. Selain itu, Gojek juga menciptakan Komunitas Partner Gofood (KOMPAG) yang menjadi wadah berbagi ilmu dan jejaring khusus mitra usaha Gofood untuk mendukung UMKM melaju bersama-sama. Hingga Oktober 2020, KOMPAG telah memiliki lebih dari 67.000 anggota di 69 kota di Indonesia. “Komunitas ini memungkinkan antar UMKM untuk dapat melakukan cross-learning, cross-sharing, dan networking.”, tambah Ridzky.
Tak hanya dua cara solutif itu saja, Gojek juga berupaya bersinergi dengan pemerintah mulai dari Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, hingga Pemerintah Kabupaten Sleman untuk menghadirkan promo gratis ongkos kirim ketika pelanggan berbelanja di 28 pasar tradisional untuk meningkatkan transaksi UMKM. Ragam inisiatif solusi dari Gojek untuk UMKM ini terbukti efektif membantu UMKM di saat pandemi.
Berdasarkan riset LD FEB UI di tahun 2020, 94% mitra UMKM merasa terbantu dan mampu beradaptasi dengan pandemi berkat inisiatif ekosistem Gojek. Selain itu, Gojek juga telah berhasil mempercepat transformasi UMKM tradisional menjadi usaha digital berkat solusi teknologinya. Strategi untuk membangkitkan UMKM di tengah pandemi ini memang sejalan dengan salah satu misi Gojek, yaitu upaya meningkatkan akses pasar dan teknologi terhadap UMKM di Indonesia. Acara webinar pun diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh Ridzky Novasandro yang dipandu moderator.
Reportase: Kirana Lalita Pristy/Sony Budiarso.