Prospek Perekonomian Global dan Implikasinya bagi Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh Zahra
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1404
Pada Kamis (23/06) Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA), dan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (ILUNI FEB UI) dalam menyelenggarakan International Lecture Series yang kedua dengan mengangkat judul "Global Economic Prospects and the Implication for Economies in the Region and Indonesia."
Webinar tersebut bertujuan untuk membahas topik terkini di bidang bisnis dan ekonomi dan memfasilitasi diskusi terbuka antara para sarjana dan policy makers. Acara tersebut mengundang Dr. Cheng Hoon Lim, Assistant Director bagian Western Hemisphere Department pada International Monetary Fund (IMF), dan dipandu oleh Cut Dian Agustina sebagai moderator.
Acara tersebut dibuka oleh sambutan Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dan dilanjutkan oleh Dr. Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D untuk menyampaikan keynote speech dalam acara tersebut.
Pada perkembangannya perekonomian global mendapat tantangan baru di tahun 2022. Adanya perang antara Rusia dan Ukraina menyebabkan guncangan cukup parah pada perekonomian yang berdampak pada banyak negara, seperti pada pasar komoditas dan hubungan keuangan antar negara. Adanya inflasi yang terjadi juga disebabkan oleh turunnya pasokan komoditas utama, terutama pada sektor pangan dan energi. Oleh karena itu, otoritas moneter dan fiskal harus bergerak cepat untuk menghindari depresiasi mata uang dan modal lebih lanjut.
Dr. Cheng Hoon Lim memaparkan bahwa pada tahun 2022, IMF memperkirakan perekonomian global turun sebesar 0,8 dan sebesar 0,1 pada Emerging Market and Developing Economy (EMDEs). Dampak terhadap perdagangan internasional yang ada tergantung pada kegiatan ekspor dan impor suatu negara tersebut. Indonesia sendiri mendapatkan keuntungan dari trade yang berlangsung dalam kegiatan ekspor. Sedangkan yang perlu diperhatikan juga adalah penurunan perekonomian di China akan memiliki dampak yang besar pada negara-negara di Asia.
Kedepannya juga terdapat beberapa resiko yang diungkapkan oleh Dr. Cheng Hoon Lim, seperti naiknya harga berbagai komoditas, adanya percepatan penyesuaian kebijakan moneter, melambatnya perdagangan intra-regional, dan masih banyak lagi. Selain itu, juga terdapat prioritas kebijakan kedepannya. Pada kebijakan fiskal, terdapat kebijakan seperti adanya langkah sementara untuk mengurangi kenaikan biaya hidup bagi kelompok rentan dan pada bidang moneter, terdapat pengetatan kebijakan moneter untuk mencapai target inflasinya.
Reportase: Zahra Dian