Mengoptimalkan Personal Branding dikala Pandemi
- Detail
- Ditulis oleh Merisa
- Kategori: Berita
- Dilihat: 808
Perubahan yang datang saat adanya pandemi Covid-19 sangat sulit untuk dikendalikan. Covid-19 yang mulai menginfeksi banyak orang membuat masyarakat harus menjalani kehidupan yang terisolasi dari dunia. Pandemi yang berlangsung selama dua tahun tersebut tidak hanya memberikan dampak ke tubuh manusia, tetapi juga mental manusia. Dengan mengisolasi diri di rumah, banyak dari masyarakat yang menjadi lebih kreatif dan dapat mempelajari banyak hal. Semua hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan personal branding yang ada didalam diri. Untuk membahas topik tersebut, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan salah satu seri kuliah sebagai bagian dari program musim panas virtual (I-WEEK) pada Rabu (29/06). Bahasan tersebut akan dibawakan oleh Dhita Wirapradja, S.H, EPT selaku Certified International Etiqutte Trainer and investor Relation Professional sekaligus Founder of DW Ettique Indonesia and IR Pertamini dengan membawakan topik "An Amazing Brand Called You."
Dhita menjelaskan bahwa pandemi yang berjalan selama dua tahun tersebut mengubah kehidupan manusia beserta jadwal yang telah disusun dengan matang. Perubahan tersebut berupa membatasi interaksi sosial di dunia nyata, kurangnya praktik sopan santun dan etiket sosial, serta kecenderungan untuk bersembunyi di balik digital. Ketidakhadiran dunia nyata secara penuh dikehidupan membuat masyarakat memindahkan aktivitas sosialnya ke dunia maya. Hal tersebut merupakan alternatif paling tepat yang digunakan. Meskipun dunia menjadi tidak terkendali akibat dari pandemi Covid-19, kita sebagai manusia harus dapat mengendalikan diri kita sendiri.
Untuk membangun kualitas diri yang lebih baik, kita perlu meningkatkan hard skill dan soft skill yang ada untuk membangun personal branding yang positif. Personal branding sediri ialah apa yang harus kamu tunjukkan ke orang lain tentang versi terbaik dirimu. Kekuatan dari personal branding untuk setiap orang ialah dengan merasakan bahwa kamu memiliki high value sehingga orang lain akan lebih menghargai dirimu. Selain itu, setiap orang punya kesempatan untuk menunjukkan dirinya sehingga cobalah untuk lebih berani menunjukkan diri. Untuk membangun personal branding, Dhita juga menjelaskan perlunya pengakuan dari orang lain prestise. Hal yang terpenting ialah untuk membangun kepercayaan dirimu dan juga kepercayaan orang lain.
Dalam presentasinya, Dhita memaparkan terdapat beberapa manner yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari untuk memangun personal branding yang lebih baik. Caranya ialah dengan memperbanyak senyum kepada orang lain, menciptakan gestur yang terbuka, sikap tubuh yang tegap, nada suara yang tidak terlalu keras dan lembut, membuat kontak mata dengan lawan bicara, dan menghargai perbedaan yang ada antara satu dengan yang lain. selain itu, terdapat pula etika virtual yang harus dijaga. Di antaranya menghubungi sebelum melaksanakan rapat, menghidupkan kamera, memberikan senyuman, tepat waktu, berpakaian rapi, memperbaiki latar belakang, dan menghubungi setelah melakukan pertemuan.
Cara-cara di atas dapat dilakukan untuk membentuk manner manusia menjadi lebih baik. Meskipun aktivitas sosial dikala pandemi dilakukan secara virtual, manner tetaplah penting dan harus selalu dijaga. Disamping manner, meningkatkan kemampuan berupa hard skill dan soft skill juga penting dilakukan untuk menciptakan personal branding yang baik. Hal tersebut dilakukan karena dirimu adalah brand yang kamu ciptakan sendiri.
Reportase: Merisa Anggraini
Simak video presentasinya: https://youtu.be/s3BWFVGT54g