Penguatan Implementasi Kebijakan Perdagangan untuk Peningkatan Kinerja Perdagangan
- Detail
- Ditulis oleh Adella
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1190
Badan Kebijakan Perdagangan (BKPERDAG), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM mengadakan kegiatan Diseminasi Hasil Analisis Badan Kebijakan Perdagangan (BKPERDAG) Tahun 2023, dengan mengangkat topik "Penguatan Implementasi Kebijakan Perdagangan dalam Mendorong Peningkatan Kinerja Perdagangan”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (17/5) di Auditorium Lantai 8, Gedung Pusat Pembelajaran, FEB UGM. Dalam diseminasi ini, materi disampaikan oleh tiga tokoh dari Badan Kebijakan Perdagangan, yakni Niche Evandani, M.M., Yudi Fadillah, S.E., M.E., dan Annisa Aulani Kusnadi, S.E.. Hadir pula Dini Ghuzini, S.E., M.Sc., Ph.D. dari FEB UGM dan Dr. Riza Noer Arfani dari FISIPOL UGM sebagai penanggap.
Niche Evandani, M.M. selaku Analis Kerja Sama dari Pusat Kebijakan Perdagangan Domestik menyampaikan pemaparan mengenai “Analisis Kebijakan Perdagangan dalam Stabilisasi Harga Bahan Pokok”. Perkembangan harga per Maret 2023 telah menghasilkan inflasi secara bulanan sebesar 0,18% (mtm) atau sebesar 4,97% secara tahunan (yoy). Inflasi komoditas pangan pada bulan Maret 2023 bersumber dari beras medium, cabai merah rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Disparitas harga yang masih tinggi menunjukkan belum meratanya efisiensi distribusi di masing-masing wilayah, khusunya wilayah Indonesia Tengah dan Timur ataupun antara sentra produksi dan daerah defisit. Merespons hal tersebut, kebijakan perdagangan sangat diperlukan dalam mendorong terjaganya stabilitas harga untuk sebagian besar komoditas.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Yudi Fadillah, S.E., M.E. selaku Analis Kerja Sama di Pusat Kebijakan Perdagangan Domestik. Yudi memaparkan mengenai “Analisis Prioritas Pengawasan Produk Impor terkait Kebijakan Post Border”. Jumlah BPTN sebanyak 4 kantor, yakni di Medan, Bekasi, Surabaya, dan Makassar menyebabkan sangat luasnya lingkup wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab BPTN untuk mengawasi produk post border. Di samping itu, keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia menyebabkan fungsi pengawasan dan pemeriksaan barang post border kurang maksimal. Kontribusi nilai impor produk yang diawasi melalui mekanisme post broder terhadap impor non migas Indonesia di tahun 2022 naik menjadi 17,71% dari tahun 2021 sebesar 16,94%. Sementara itu, alat analisis untuk menentukan prioritas pengawasan produk post border adalah Analisis Risiko.
Materi ketiga mengenai “Dukungan Kebijakan Biaya dan Manfaat Keikutsertaan Indonesia dalam IRCo” disampaikan oleh Annisa Aulani Kusnadi selaku Fasilitator Perdagangan di Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional. Annisa mengatakan bahwa IRCo memiliki peran esensial untuk mendukung kestabilan harga karet dan mewakili kepentingan petani karet alam. Rencana usulan tambahan modal IRCo dari negara-negara angota selama periode kegiatan tahun 2023 perlu dipandang secara positif. Pemerintah Indonesia dapat menyetujui tambahan modal yang diusulkan oleh IRCo dengan mempertimbangkan lebih lanjut besarannya dan menyesuaikan prioritas Strategic Business Blueprint (SBB) yang memberikan dampak langsung terhadap kestabilan harga karet, peningkatan kesejahteraan petani karet alam, dan peningkatan performa IRCo.
Dini Ghuzini, S.E., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM menanggapi ketiga materi yang disampaikan papar. Dini menyoroti grafik yang menunjukkan pergerakan harga dan inflasi dari komoditi di Indonesia dalam paparan Niche. Selanjutnya, Dini memberikan komentar dalam pemaparan Yudi bahwa akan lebih menarik jika kita mengetahui bagaimana menghitung bobot yang mempengaruhi angka indeks. Terakhir, Dini menyampaikan tertarik melihat grafik AETS dalam pemaparan Annisa bahw IRCo mampu menjaga kestabilan harga. Kontras dengan Dini, penanggap kedua yaitu Dr. Riza Noer Arfani selaku Direktur Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM, menyoroti ketiga pemaparan materi dalam kaca mata ekonomi dan politik. Kegiatan diseminasi diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disambut secara antusias oleh para peserta.
Reportase: Adella Wahyu Pradita
Simak video selengkapnya: https://www.youtube.com/watch?v=GUwzDHv0wy8