Urjensi Ekonomi Ketenagakerjaan dalam Lensa Agrikultur dan Sweatshop
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 480
Senin (10/07). Dalam serangkaian Global Summer Week (GSW) 2023 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Dr. Anita Alves Pena, profesor di bidang Ekonomi dan Kesehatan Lingkungan dan Ketenagakerjaan di Colorado State University (CSU) dan Colorado School of Public Health, memaparkan penelitian yang berfokus pada persimpangan antara ekonomi tenaga kerja, kesehatan, dan keselamatan kerja di sektor pertanian, dengan penekanan khusus pada pekerja pertanian imigran di Amerika Serikat (AS). Dalam penelitiannya, Anita mengeksplorasi keputusan produksi perusahaan yang mempertimbangkan tenaga kerja, bahan, dan modal sebagai input, serta bagaimana hal itu memengaruhi produksi yang meminimalisasi biaya. Selain itu, ia juga membahas implikasi etika dalam kesehatan dan keselamatan kerja, terutama dalam konteks pabrik-pabrik pembuatan yang mempekerjakan buruh dengan kondisi kerja yang buruk di seluruh dunia.
Dalam studinya, Dr. Pena menganalisis kerentanan kesehatan dan keselamatan yang dihadapi oleh pekerja pertanian imigran di AS. Kerentanan ini mencakup tantangan terkait sanitasi lapangan, akses terhadap air bersih, dan hak-hak dasar pekerja. Pandemi COVID-19 juga memperlihatkan dampak yang luas terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja, seperti gangguan dalam rantai pasokan pangan dan peningkatan kerentanan.
Melalui analisis data menggunakan National Agricultural Workers Survey (NAWS), ditemukan bahwa pekerja pertanian yang semakin tua dengan akses yang lebih baik terhadap perawatan kesehatan memiliki tingkat risiko COVID-19 yang lebih tinggi, seperti diabetes, asma, dan penyakit jantung. Keterbatasan dalam sanitasi lapangan dan kualitas perumahan lebih memperburuk risiko penularan COVID-19 di kalangan pekerja pertanian. Temuan ini menekankan pentingnya perlindungan pekerja untuk meminimalkan biaya kesehatan masyarakat dalam jangka panjang. Peningkatan sanitasi lapangan dan tindakan menjaga jarak sosial di lokasi kerja dan perumahan dapat mengurangi risiko kesehatan dan ekonomi. Kebijakan yang ditargetkan dapat mengatasi karakteristik demografis dan terkait pekerjaan yang berhubungan dengan risiko tinggi serta memberikan panduan khusus untuk kelompok pekerja yang berisiko.
Studi ini juga menyoroti pentingnya analisis rantai pasokan pertanian, yang mencakup seluruh proses produksi dan pengiriman produk atau layanan. Memahami kompleksitas dan ketergantungan dalam rantai pasokan menjadi krusial untuk mengatasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dengan efektif.
Dr. Anita Pena juga memimpin diskusi mengenai isu etikalitas ketimpangan sosial dalam Sweatshops. Ia membuka sesi diskusi seputar etika bisnis dalam Sweatshop, terkhusus dalam konteks negara berkembang, sebut saja Bangladesh dan Vietnam yang biasanya dijadikan pabrik oleh perusahaan Sweatshop multinasional. Ia mengajak para mahasiswa untuk menerapkan prinsip-prinsip ekonomi ketenagakerjaan, etika bisnis, hukum ketenagakerjaan, serta kesetaraan sosioekonomi dan rasio Gini dalam menganalisis etikalitas Sweatshop. Lantas, para mahasiswa menaja sesi diskusi dengan antusias, serta beberapa dari mahasiswa mendapat kesempatan memaparkan hasil diskusi mereka.
Reportase: Hayfaza Nayottama
Simak video selengkapnya di https://youtu.be/u5iXATECW1g