Memahami Hubungan Kerja, Kemitraan, dan Potensi Gig Economy di Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh Adella
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3519
Rabu (12/07), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar Executive Talk yang menghadirkan Ramavito Mountaino sebagai narasumber. Beliau merupakan seorang Co-Founder dan CFO Eden Farm. Tema yang dibahas dalam kuliah ini adalah “Etika dalam Pasar Tenaga Kerja”. Kegiatan dilaksanakan secara luring di Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM lantai 8. Kuliah ini merupakan seri kuliah ke-10 dari rangkaian Global Summer Week tahun 2023.
Eden Farm merupakan sebuah perusahaan rantai pasok makanan yang bergerak di bidang business to business (B2B). Ramavito mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak perantara dalam rantai pasok makanan yang menyebabkan pemborosan waktu dan biaya. Eden Farm berupaya memecahkan masalah tersebut dengan menjadi perantara tunggal dengan mengonsolidasikan sisi permintaan dan sisi pasokan melalui teknologi. Dalam operasinya, Eden Farm mendistribusikan bahan makanan yang berasal dari 5.000 lebih petani lokal kepada 50.000 lebih bisnis kuliner di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Ramavito menjelaskan mengenai berbagai macam status kepegawaian di Indonesia. Beliau juga membahas perihal kesepakatan kerja. Di Indonesia, perusahaan dan pekerja dapat dengan bebas menentukan isi perjanjian kerja selama tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Aturan ini dikenal dengan asas kebebasan bersepakat yang memberikan keleluasaan dalam mengatur hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan. Ramavito juga menekankan tujuan dari hubungan kerja, yakni memanfaatkan tenaga kerja secara optimal dan memberikan perlindungan hukum untuk mewujudkan kesejahteraan bagi tenaga kerja.
Terdapat empat macam hubungan kerja, yakni perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT), pekerja harian lepas, dan outsourcing. Pekerja berhak mendapatkan benefit seperti halnya gaji, hari cuti, keanggotaan BPJS, dan tunjangan hari raya (THR). Perusahaan dapat memberikan benefit lain yang sifatnya opsional, seperti tunjangan keluarga, bonus tahunan, dan cuti ulang tahun. Selanjutnya, Ramavito menjelaskan perihal kemitraan, yakni kerja sama bisnis antara perusahaan dan mitra yang berlandaskan kebutuhan, kepercayaan, kekuatan, dan keuntungan. Tipe pekerja kemitraan terbagi menjadi tiga, yakni paruh waktu (part-time), lepas (freelance), dan kurir (online driver).
Di akhir sesi, Ramavito membahas mengenai gig economy, sebuah pasar tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer). Estimasi dari pekerja kontrak jangka pendek digital di Indonesia cukup besar, yakni mencapai 1,2 juta pekerja. Bidang yang menjadi mayoritas (49.47%) adalah multimedia dan kreatif. Sementara itu, bidang minoritas (1.12%) ditempati oleh bidang jasa profesional. Menurut statistik, sebanyak hampir 50% pekerja kontrak jangka pendek digital di Indonesia mendapat gaji di bawah satu juta per bulan. Kuliah diakhiri dengan sesi tanya jawab yang disambut secara antusias oleh para mahasiswa.
Reportase: Adella Wahyu Pradita
Simak video selengkapnya di https://youtu.be/RMLuJFEUcOU