FEB UGM Kembali Pertahankan Rekor Akreditasi Internasional Bergengsi AACSB dan LAMEMBA
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1560
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mempertahankan akreditasi dari lembaga akreditasi sekolah bisnis internasional bergengsi yaitu The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB). Raihan akreditasi bergengsi ini merupakan kali ketiga berturut-turut yang diraih FEB UGM. Pertama kali meraih akreditasi pada tahun 2014 sebagai sekolah bisnis pertama di Indonesia yang terakreditasi AACSB. Kemudian FEB UGM berhasil mempertahankan akreditasi pertama di tahun 2019 dan kedua di tahun 2024 ini.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., C.A., menyampaikan bahwa keberhasilan mempertahankan akreditasi internasional ini merupakan bukti pengakuan bahwa proses pendidikan, sumber daya manusia, infrastruktur dan prestasi mahasiswa di FEB UGM telah mengacu pada "best practices" dan sejajar dengan kampus terkemuka di berbagai belahan dunia. Dengan misi menumbuhkembangkan pemimpin masa depan dalam ilmu ekonomi dan bisnis untuk mengembangkan aspek berkelanjutan (Nurture Future-Ready Leaders in Economics and Business to Foster Sustainability), FEB memiliki komitmen kuat untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berdampak luas bagi masyarakat. "FEB UGM telah melakukan dua kali reakreditasi atau perpanjangan akreditasi sebagai bagian dari proses yang terus menerus dinilai untuk perbaikan berkelanjutan. Dengan capaian reakreditasi ini kami menegaskan komitmen untuk terus melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu pendidikan, riset, serta kontribusi bagi masyarakat di level nasional maupun global," tuturnya, Rabu (3/7) di kampus FEB UGM.
Didi menekankan bahwa akreditasi yang diraih tidak sekedar memperoleh selembar sertifikat saja. Namun, akreditasi ini menjadi pembuktian adanya perbaikan dan peningkatan kualitas dari berbagai bidang khususnya dalam tridharma perguruan tinggi. "Raihan akreditasi AACSB ini membuktikan bahwa seluruh proses kegiatan tridharma perguruan tinggi yang dilakukan FEB UGM berdampak luas bagi masyarakat maupun dunia bisnis. Hal ini sejalan dengan misi dan visi UGM menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang unggul dan inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat," paparnya.
Pengakuan dari AACSB ini disebutkan Didi bukan hanya menjadi prestasi dari FEB UGM saja. Akreditasi bergengsi ini, juga merupakan hasil dari kerja keras seluruh sivitas akademika (dosen, mahasiswa), staf profesional, alumni, serta dukungan mitra.
Capaian akreditasi AACSB yang diperoleh FEB UGM pada tahun 2024 ini kian terasa Istimewa. Pasalnya, FEB UGM berhasil memperluas lingkup program studi (prodi) yang terakreditasi AACSB International, termasuk program S1, S2, S3 di bawah Departemen Ilmu Ekonomi. Dengan begitu, 13 prodi di bawah Departemen Akuntansi, Departemen Ilmu Ekonomi, dan Departemen Manajemen, mulai jenjang sarjana, magister, hingga doktor telah mendapatkan pengakuan akreditasi AACSB. Hal ini menunjukkan dedikasi FEB UGM dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan global.
Kepala Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Dr. Rimawan Pradiptyo mengatakan keberhasilan akreditasi AACSB untuk semua Program Studi, baik S1, S2 dan S3, di Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM menunjukkan komitmen dalam penjaminan mutu akademik yang telah dilaksanakan selama ini. "Akreditasi ini membawa konsekuensi bagi kami untuk konsisten menjunjung tinggi dua prinsip utama penjaminan mutu yaitu do what you say and say what you do dan continuous improvement," ungkapnya.
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D., menambahkan bahwa reakreditasi AACSB International ini juga menjadi penanda akan kualitas seluruh proses pembelajaran di FEB UGM setara dengan sekolah-sekolah bisnis di dunia. "Hanya 6% sekolah bisnis di dunia yang terakreditasi AACSB. Karenanya, reakreditasi AACSB yang diraih FEB UGM ini menunjukkan prestasi yang luar biasa," urainya.
Reakreditasi AACSB International ini, dikatakan Bayu, membuka peluang baru yang lebih besar dalam mengembangkan program pendidikan, salah satunya membuka kesempatan paparan internasional yang lebih luas lagi. Selain itu, reakreditasi ini juga semakin memperluas pintu bagi mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan pengalaman international exposure, seperti student exchange, double degree program, international summer course, joint research, visiting professor, dan lainnya. Hingga saat ini, FEB UGM telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 78 mitra universitas di berbagai negara dunia.
Tak hanya itu, dengan reakreditasi ini juga membuka pintu pengembangan mata kuliah yang sifatnya pembelajaran daring inovatif di tingkat internasional seperti mata kuliah Digital Accounting Transformation yang diselenggarakan FEB UGM bekerja sama dengan Partnership of Asian Management Schools (PAMS). Selain itu, mengembangkan program dan mata kuliah yang berfokus pada isu-isu berkelanjutan seperti program ASEAN Master in Sustainability Management bersama University of Agder dan AUN-BE yang menawarkan program MBA kolaboratif. Program ini menyatukan berbagai perspektif akademis dan praktis guna menghadapi tantangan berkelanjutan.
Bayu menjelaskan capaian reakreditasi AACSB International kedua kalinya ini membawa tanggung jawab yang lebih besar lagi bagi FEB UGM untuk memperluas kontribusi positif bagi masyarakat. "Capaian akreditasi AACSB International ini adalah buah dari perjuangan semua civitas akademika. Hal ini bukan merupakan akhir dari perjalanan namun baru sebagian etape untuk selalu memberikan kualitas pembelajaran terbaik dalam mencetak pemimpin masa depan yang memiliki wawasan keberlanjutan dan memberikan impak bagi masyarakat," urainya.
Sementara Wakil Dekan FEB Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Suyanto, S.E., M.B.A., Ph.D., menjelaskan sejak terakreditasi pada tahun 2014 silam, FEB terus berupaya meningkatkan kualitas ekosistem pendukung yang berwawasan keberlanjutan dan berstandar internasional. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pengembangan fasilitas dan infrastruktur berstandar internasional dengan penyediaan fasilitas laboratorium dan sumber pembelajaran online, termasuk basis data seperti Bloomberg, CEIC, dan Osiris dan pengembangan Learning Academic and Multimedia Production (LAMP) untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran daring. Selanjutnya, penyediaan fasilitas yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas serta menerapkan prinsip Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CSHE) dalam seluruh proses kegiatan kampus.
FEB UGM, lanjutnya, melakukan simplifikasi proses bisnis agar semakin mudah, efisien, dan cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai pemampu seperti pembentukan unit LAMP untuk menyiapkan materi pembelajaran di era digital dan memperkuat Unit Sistem Informasi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (SIFE) dengan mengembangkan aplikasi dan sistem Informasi. Lalu, FEB UGM juga melakukan pengalokasian sumber daya organisasi yang difokuskan pada peningkatan kompetensi dan kapasitas dosen dan staf profesional untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa. Kualifikasi dosen sesuai standar akreditasi nasional dan internasional ditingkatkan dengan menyediakan hibah pengajaran/pendidikan berbasis MOOC (massive online and open courses), hibah penelitian berupa hibah mandiri, kompetitif, dan kolaboratif serta hibah pengabdian kepada masyarakat dalam klinik oleh laboratorium dan bidang kajian. "Selain itu, pengembangan kapasitas dosen dan staf profesional juga diberikan melalui pemberian beasiswa untuk studi lanjut, program pelatihan, pengembangan, dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi," ucapnya.
Akreditasi AACSB International yang diperoleh FEB UGM ini dikatakan Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D., menjadi peluang baru untuk menjalin kemitraan yang lebih luas dengan berbagai sekolah bisnis terkemuka dunia sekaligus membuka peluang pertukaran mahasiswa dan dosen, konferensi internasional, riset bersama, serta inisiatif kolaborasi lainnya. Sebagai contoh, FEB UGM telah membangun kolaborasi pembelajaran secara daring dalam Partnership of Asian Management School (PAMS) bersama lima universitas mitra internasional. FEB UGM juga membangun program ASEAN Master in Sustainability untuk mahasiswa ASEAN dan Norwegia bekerja sama dengan University of Agder. Program ini mendapatkan pendanaan penuh dari pemerintah Norwegia.
Raihan akreditasi AACSB International ini disebutkan Gumilang memberikan tanggung jawab, komitmen dan pencapaian yang lebih tinggi lagi termasuk dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. FEB UGM akan terus mendorong para dosen dan penelitinya untuk menghasilkan penelitian dan publikasi yang berdampak bagi masyarakat yang lebih luas. Tidak sedikit riset yang dilakukan oleh dosen FEB UGM yang menghasilkan societal impact. Salah satunya, Dr. Elan Satriawan bekerja sama dengan penerima Nobel bidang ekonomi 2019, Prof. Abhijit Banerjee (MIT). Hasil riset tersebut telah dipublikasikan di American Economic Review, yang merupakan jurnal terkemuka di bidang ilmu ekonomi. Penelitian tersebut memberikan masukan kepada Pemerintah Indonesia terkait desain program perlindungan sosial.
Perolehan reakreditasi AACSB International pada tahun 2024 ini melengkapi capaian pengakuan atas kualitas pendidikan di FEB UGM. Di tahun 2024 FEB UGM juga berhasil mendapatkan predikat akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) untuk pertama kalinya. Akreditasi sebelumnya diperoleh dari BAN PT sebagai pengakuan atas akreditasi internasional AACSB. Tahun ini, 12 prodi dari program sarjana, magister, doktor dan profesi di FEB UGM yang diakreditasi secara "spartan" dari bulan Januari 2024 sampai April 2024 semua berhasil memperoleh predikat tertinggi yaitu Unggul dari LAMEMBA. Jadi untuk pertama kalinya FEB UGM mengikuti akreditasi nasional oleh LAMEMBA yang bukan sekedar konversi atau pengakuan dari akreditasi internasional, yang bersamaan dengan akreditasi AACSB.
Capaian rekor akreditasi unggul dari LAMEMBA (12 Prodi) dan akreditasi internasional AACSB (13 Prodi) secara bersamaan di tahun 2024, tidak mungkin tercapai tanpa dukungan dari semua pihak yaitu para dosen, mahasiswa, staf profesional (tenaga kependidikan), mahasiswa, alumni dan para mitra serta dukungan dari Rektor beserta jajaran di Kantor Pusat UGM. Dekan FEB UGM mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusi dari semua pihak atas prestasi ini.
FEB UGM memaknai keberhasilan reakreditasi internasional dan akreditasi unggul dari LAMEMBA, sebagai peluang untuk meningkatkan kontribusi untuk negeri dan dunia. Tidak hanya itu, FEB UGM tetap berkomitmen kuat untuk memberikan layanan pendidikan tinggi berkelas dunia kepada anak bangsa dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai latar belakang ekonomi serta orientasi penelitian dan publikasi yang berdampak bagi masyarakat yang lebih luas. Melalui reakreditasi internasional AACSB dan akreditasi unggul LAMEMBA, FEB UGM semakin mengakar kuat dan menjulang tinggi.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals