Kisah Inspiratif Syafika Wisudawan Terbaik MSc Manajemen FEB UGM
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 479
Syafika Dhea Taqiya Ramadhani (23) membuktikan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan. Setelah dua kali gagal masuk program sarjana UGM, kini ia berhasil lulus S2 sebagai wisudawan terbaik Program Studi (prodi) Magister Sains Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM pada wisuda pascasarjana, Rabu (24/10/2024) lalu. Syafika bmeraih gelar master dengan predikat cumlaude dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3,88 dalam waktu 2 tahun 20 hari. Capaian ini menjadi pembuktian atas keinginan kuatnya untuk bisa meraih pendidikan tinggi dengan hasil optimal di kampus ternama UGM.
Perjalanan Syafika menuju FEB UGM tidaklah mudah. Sejak awal, ia sudah bercita-cita kuliah di program sarjana FEB UGM. Namun, mimpinya itu harus tertunda setelah dua kali gagal diterima melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Ia pun memutuskan melanjutkan pendidikan di UPN Yogyakarta. Meski demikian, keinginannya untuk merasakan pengalaman belajar di FEB UGM tak surut. Setelah meraih gelar sarjana dengan IPK yang cukup tinggi yakni 3,92, Syafika kembali mencoba peruntungannya dan berhasil diterima di Prodi Magister Sains Manajemen FEB UGM. Ia lulus dengan mengajukan tesis berjudul "Produk Kosmetik Dengan Klaim Hijau: Layakkah untuk Dibeli? Analisis Perilaku Pembelian Produk Kosmetik Dengan Klaim Hijau pada Konsumen Generasi Z di Indonesia" di bawah bimbingan Bayu Aji Aritejo, Ph.D.
Sempat Pesimis
Awalnya, Syafika mengakui bahwa keputusannya untuk mengambil program Magister Sains Manajemen diarahkan oleh orang tuanya yang juga alumnus FEB UGM. Di awal perkuliahan ia sempat merasa kurang percaya diri karena melihat program yang diambilnya sangat teoritis. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menemukan bahwa program ini sangat menarik, terutama di bidang riset dan pemasaran. "Melalui riset, saya bisa memahami karakteristik konsumen dan bagaimana memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan kajian ilmiah.
Setiap detail kejadian di sekitar kita bisa dijelaskan melalui penelitian," tuturnya perempuan asal Wirobrajan, Yogyakarta ini.
Syafika mengungkapkan tantangan terbesar baginya adalah saat awal masuk kuliah harus menyesuaikan diri dengan ritme baru serta memahami artikel dan tulisan ilmiah. Pasalnya, program MSc dirancang untuk riset sehingga ia harus lebih mendekatkan diri dengan literatur ilmiah. Namun, berkat tekad yang kuat dan dukungan dari lingkungan akademik yang kondusif ia mampu melewati tantangan ini dengan baik.
Belajar di FEB memberikan pengalaman yang cukup berharga bagi Syafika. Salah satu nilai yang sangat ia rasakan adalah kebebasan akademik yang memberikan banyak insight baru baginya. “Di FEB saya bisa mengeksplor banyak hal yang tidak saya dapatkan saat studi sebelumnya. Kebebasan dalam berakademik ini juga membuat saya mendapatkan banyak sekali insight baru,” jelasnya.
Di bidang konsentrasi pemasaran, Syafika juga diajari ketrampilan data analytics berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan Python guna menjalankan algoritma machine learnng dan natural language processing. Integrasi materi AI dalam kurikulum akan mempersiapkan lulusan menjadi peneliti, atau analis data yang inovatif dan efektif di era digital karena bisa mengolah data dalam skala besar dengan tipe beragam secara lebih cepat namun akurat. Lulusan dengan ketrampilan data analytics berbasis AI sangat dicari di berbagai industri yang saat ini semakin data-driven. Mereka akan lebih kompetitif di pasar tenaga kerja dan memiliki peluang karir yang jauh lebih baik.
Tips Lancar S2
Syafika turut membagikan tips dan trik yang diterapkan selama menjalani kuliah. Menurutnya, mahasiswa harus memiliki pola pikir yang positif saat menjalani studi dan fokus pada materi yang disukai. Selain itu jangan pernah merasa bahwa belajar adalah sebagai sebuah beban, tetapi sebagai kebutuhan. “Jangan lupa untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang sesuai dengan passion kalian, karena FEB UGM selalu memberikan banyak peluang bagi mahasiswanya,” ungkapnya.
Selama menjalani kuliah Syafiqa aktif terlibat dalam berbagai proyek dan kegiatan di kampus. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat ia menjadi duta akreditasi AACSB tahun 2024, sebuah pencapaian besar yang turut berkontribusi dalam mempertahankan akreditasi AACSB dan LAMEMBA FEB UGM. Tak hanya itu, ia juga menjadi asisten peneliti di Bidang Kajian Pemasaran FEB UGM serta aktif mengikuti berbagai konferensi internasional yangs alah satunya berhasil meraih penghargaan sebagai 2nd Best Paper dalam 7th ISBEST Conference 2024.
Saat ditanya rencana selepas lulus S2, Syafika mengaku ingin menjadi dosen. Oleh sebab itu ia berencana melanjutkan studi di jenjang S3 guna memperdalam ilmu. “Rencananya saya akan lanjut S3, semoga bisa segera terlaksana,” pungkasnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals