- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4835
Tahun 2012 merupakan tahun yang istimewa bagi angkatan ’87 FEB UGM, mengingat tahun ini memasuki usia tahun perak, 25 tahun. Momentum tahun perak ini tidak disia-siakan begitu saja oleh angkatan ’87. Pada Sabtu (8/12) para alumni menyediakan waktu khusus untuk mengadakan reuni di kampus S1 FEB UGM dan UC Hotel.
Tidak ada tema khusus yang diangkat dalam reuni kali ini. Acara reuni dibagi menjadi dua. Acara pertama adalah melakukan kunjungan ke Fakultas dan agenda pertemuan dengan Dekan FEB UGM Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D di Ruang Auditorium S1. Acara berlangsung mulai pukul 15.00 WIB dilanjutkan acara kedua yang merupakan acara puncak adalah acara kangen-kangen dan makan malam bersama yang berlangsung di Hall Room University Club (UC) Hotel mulai pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
"Dari 287 orang alumni yang terdaftar 102 orang alumni konfirmasi hadir tapi yang membatalkan 4 jadi peserta yang hadir disini adalah 98 " kata ketua panitia reuni Wahyu Anggono atau yang lebih akrab disapa Todon.
Todon menambahkan bahwa reuni kali ini merupakan reuni pertama dan terbesar angkatan ’87, sebelumnya hanya ada reuni kecil-kecilan dan tidak mengakomodir untuk semua jurusan. “Kita tidak mau menyia-nyiakan momentum perak ini, harus bisa kumpul, harus ada reuni!” katanya dengan semangat. Ditanya kenapa mengambil lokasi di Jogja tidak di Jakarta?, dia menjawab “Kita ingin melihat kembali kampus, mau tahu perkembangan kampus sekarang, dan mau mencoba mengilangkan gap yang mucul antara masyarakat alumni dan kampus.”
Acara yang berlangsung di UC berjalan dengan lancar dan meriah. Nampak sekali terlihat senyum bahagia dari setiap alumni yang datang. Live music dengan lagu-lagu lawas menambah semarak suasana. Agenda pertama pada pertemuan malam itu adalah foto bersama, semua alumni tampak lepas dan penuh ekspresi dalam berpose. Acara kedua dilanjutkan dengan perkenalan alumni, tidak semua maju untuk memperkenalkan diri. Tapi, satu orang dari perwakilan tiap jurusan maju ke panggung dan menyebut nama rekannya yang hadir. Perkenalan dimulai dari jurusan Akuntansi kemudian Manajemen dan yang terakhir IE. Agenda selanjutnya dan yang menjadi agenda utama dan salah satu tujuan besar kenapa reuni ini diadakan adalah pembahasan mengenai pembagian penanggung jawab (PJ) wilayah per jurusan. Dalam kesempatan itu dipilih 5 orang per jurusan untuk menjadi kordinator wilayah.
Dalam acara reuni ini tercatat ada 3 dosen FEB UGM yang juga merupakan angkatan ’87 hadir. Mereka adalah Ketua Jurusan Manajemen Dr. Sahid Susilo Nugroho, M.Sc , Dosen Akuntansi Dr. Rusdi Akbar, M.Sc dan yang terakhir adalah dosen manajemen, Dra. Reni Rosari, MBA. Di awal acara Dr. Rusdi Akbar, M.Sc sempat menyumbangkan suaranya menghibur para alumni dengan menyanyikan lagu Cintakan Membawamu yang dipopulerkan oleh Dewa 19 dan diiringi oleh dentingan piano yang dimainkan oleh Dr. Sahid Susilo Nugroho, M.Sc.
Sumber: fa
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2863
Di Auditorium Program MM FEB UGM, Rabu (12/12) telah berlangsung "Workshop Membangun Kader Pemimpin Berjiwa Entrepreneur Dan Berwawasan Kebangsaan." Acara ini terselenggara atas kerjasama Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Definit! dan Karang Taruna DIY. Workshop yang dimulai jam sembilan lebih ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama dilanjutkan sambutan ketua panitia, GKR Pembayun dilanjutkan sambutan oleh Dekan FEB UGM, Rektor UGM, dan perwakilan dari Lemhanas.
Hadirin yang terdiri Karang Taruna DIY, Tenaga Pendamping Lapangan Disperindagkop, Mahasiswa S1 dan S2, Desa Binaan Tegal Dowo, Bantul, Ikatan Mahasiswa dan Pelajar, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda sangat antusias mengikuti acara demi acara. Acara semakin hangat dengan paparan dari Prof. Agus Sartono selaku wakil dari Kemenko Kesra RI. Yang tak kalah menariknya paparan Wawasan Kebangsaan oleh (Purn.) Jenderal Luhut B. Pandjaitan.
Tepat jam 12:12:12 pemukulan Gong Kader Bangsa Wirausaha dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, didampingi oleh Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, PhD dan Prof.Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec. Acara dilanjutkan dengan paparan oleh Drs. Kisnuhardjo MS (Direktur Pemantapan Nilai Kebangsaan Lemhannas), Dr. Perry Warjiyo, MSc. (Direktur Kajian Moneter Bank Indonesia) dan Drs. Eko Handoyo, MS (Mantan Pimwil BRI, Alumni FEB) dan Budi Santoso, S.TP., MMA. (Kepala UPT Pertanian Bantul).
Sumber: hk/feb
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2568
Permintaan terhadap pemanfaatan jasa keuangan di Indonesia diprediksi akan terus naik. Meningkatnya pemanfaatan terhadap jasa keuangan ini seiring dengan bertambahnya pendapatan perkapita masyarakat. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan pemanfaatan jasa keuangan bukan saja terhadap perbankan namun juga asuransi.
"Akan meningkat bukan hanya pada perbankan namun juga asuransi," kata Muliaman pada acara Talkshow Otoritas Jasa Keuangan dan Manajemen Krisis ke Depan bertempat di Auditorium Djarum Foundation Pertamina Tower Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Kamis (6/12).
Muliaman menilai meningkatnya pemanfaatan terhadap jasa keuangan akan berdampak baik terhadap perkembangan industri keuangan di tanah air. Hanya saja, jika peluang ini tidak dikelola dengan baik akan menjadi persoalan di kemudian hari.
"Kita tidak ingin ini menjadi episentrum krisis industri keuangan Indonesia sehingga harus dikelola dengan baik," imbuh mantan Deputi Gubernur BI itu.
Keberadaan OJK, kata Muliaman, antara lain sebagai badan yang melakukan pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Selain itu sekaligus sebagai resolusi yang baik dan efektif jika krisis ekonomi terjadi.
"Sistem resolusi yang baik nantinya bisa melalui UU Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK). Kalau sekarang sementara kita bisa lakukan koordinasi melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang sudah terbentuk," kata Muliaman.
Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengkritik kebijakan penarikan iuran (pungutan) operasional OJK kepada lembaga keuangan. Kebijakan tersebut akan membebani terhadap lembaga keuangan maupun masyarakat.
"Ini perlu kompromi lagi. Justru kalau saya punya usul pihak LPS bahkan BI bisa ikut menyumbangkan dananya ke OJK," tegas Sigit.
Kritik senada juga dilontarkan pengamat ekonomi UGM, Tony Prasetiantono. Tony mengatakan kebijakan penarikan pungutan dari OJK kepada lembaga keuangan akan menimbulkan conflict of interest. Akibatnya, independensi OJK juga akan dipertanyakan.
"Memang harus bisa adil dengan semua bank. Jangan sampai OJK akan kehilangan gigi," kritik Tony.
Sumber: satria/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4888
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menggelar Alumni Gathering 2012 di kampus UGM Jakarta, kemarin hari Minggu 2/12. Acara yang bertajuk "Inisiasi Alumni FEB UGM dalam Mempersiapkan Indonesia Maju" merupakan terobosan baru bagi FEB UGM dalam penyelenggaraan acara rutin tahunan ini.
Menurut Prof. Wihana Kirana Jaya selaku Dekan FEB dalam sambutannya, temu alumni kali ini adalah sangat strategis yang mana secara khusus mengundang alumni-alumni FE UGM (FEB UGM) yang menduduki posisi-posisi strategis baik di sektor swasta maupun pemerintah untuk berbicara mengenai ide dan gagasan untuk UGM kedepan (FEB UGM) secara khusus dan peran alumni dalam memajukan bangsa secara umum. Dalam acara yang dikemas seperti 'Talk Show' tersebut secara bergantian alumni berbicara, diantaranya adalah Anies Baswedan (angkatan 1989), Bambang Sudibyo (angkatan 1972), Djauhari Oeratmangun (angkatan 1976), M. Zamkhani (angkatan 1985), Perry Warjiyo (angkatan 1977), Ainun Na'im (angkatan 1979), Denny Puspa Purbasari (angkatan 1993), Zainal Sudjais (angkatan 1962), R. Agus Sartono (angkatan 1982) dan Nasjid Majidi (angkatan 1983) didampingi moderator A. Tony Prasetiantono (angkatan 1981) dan M. Edhie Purnawan (angkatan 1986).
Disamping itu Prof. Wihana juga menyampaikan program-program alumni yang sudah berjalan. Menurut beliau sumbangan alumni hingga 2010 terhimpun dana kurang lebih Rp 600 juta, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk beasiswa biaya hidup mahasiswa sebesar Rp 300.000 perbulan sampai kelulusan. Selain itu alumni angkatan 1976 turut menyumbang Rp 100 juta untuk pembangunan Pertamina Tower. Prof. Wihana juga berharap dalam alumni gahtering ini dapat membentuk dan memperluas jejaring alumni FEB UGM di tingkat nasional maupun internasional, serta alumni dapat berbagi ilmu kepada adik-adik mahasiswa FEB dengan cara alumni back to campus.
Sebagai penghargaan bagi alumni yang telah memberikan kontribusi banyak kepada fakultas, FEB UGM memberikan penghargaan berupa piagam Alumni Award yang diserahkan oleh Prof. Wihana kepada perwakilan alumni FEB UGM angkatan 1959, 1973, 1975, 1976 dan 1979.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3816
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI) kembali mengadakan Best Paper Award Seminar 2012 pada 24 November 2012 lalu di Hotel Cakra Kusuma. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com. serta Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc. S.C, Ph.D.
Editor in Chief JEBI Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. dalam sambutannya menuturkan untuk tahun 2012 ini, tema JIEB Call for Paper adalah “Accelerating Social Economy, Entrepreneurship and Accounting Amidst Global Crisis”.
Mudrajad menjelaskan pada Best Paper Award (BPA) kali ini terkumpul sebanyak 33 artikel yang meliputi bidang akuntansi, manajemen dan ilmu ekonomi. Artikel-artikel yang masuk berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan ada artikel yang berasal dari luar negeri.
“Selain dari Indonesia ada pula dari Norwegia, Afrika dan Malaysia,’papar Mudrajad.
Ia menambahkan sejak tahun 2007, JIEB, jurnal terbitan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang terakreditasi ini secara rutin mengadakan Call for Paper dan Best Paper Award Seminar setiap tahunnya. Acara tersebut merupakan wadah penyaluran tulisan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas karya tulis di Indonesia.
“Best Paper Award diperuntukkan bagi para finalis untuk mempresentasikan dan mendiskusikan karya ilmiah mereka di depan publik yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat mahasiswa, akademisi, praktisi maupun pengamat ekonomi,”katanya.
Setelah melalui proses seleksi dan review yang ketat terpilihlah lima tim finalis yang berhak untuk mempresentasikan artikel mereka di event Best Paper Award Seminar 2012. Selain itu sebanyak 12 artikel mendapat status layak muat dan sebanyak 15 artikel sisanya tidak layak muat.
Mudrajad menambahkan pada BPA 2012 juri memutuskan untuk tidak memilih juara pertama. Sementara itu untuk juara kedua terpilih Joko Mariyono yang mengangkat tema produksi beras di Indonesia dan berhak mendapatkan uang tunai sejumlah Rp2.000.000,. Juara ketiga dan keempat yaitu Lilis Nurul Husna dan Sarpono dengan topik desa-desa tertinggal di DI Yogyakarta dan berhak mendapatkan uang tunai sejumlah Rp1.500.000.
Selanjutnya, pemenang harapan I-III berturut-turut adalah M. Syafi’i Antonio dan Yulizar D. Sanrego, Suranto dan Rahmawati, Bayu Kharisma dan Samsubar Saleh yang masing-masing mendapat Rp750.000. Kelima artikel yang masuk akan mendapat prioritas untuk dimuat di JIEB edisi tahun 2013.
Sumber: satria/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3624
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dalam acara Pelepasan Wisuda Program Sarjana Periode I 2012/2013 melepas 87 wisuda program S1 Reguler dan Internasional terdiri dari 39 wisuda jurusan Akuntansi, 19 wisuda jurusan Ilmu Ekonomi dan 27 wisuda jurusan Manajemen dan 2 wisuda dari program Swadaya.
Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc, Ph.D. selaku Dekan FEB UGM, menyampaikan sambutannya dalam acara pelepasan wisuda bertempat di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri UGM, Selasa (11/20) menyebutkan wisudawan dengan Indeks Prestasi Komulatif tertinggi periode ini dengan nilai 3,94 diraih oleh Luluk Lusiantoro (Manajemen 2008), wisudawan lulus paling cepat 3 tahun 1 bulan diraih oleh Amelia Anisa (Akuntansi 2008). Disamping itu juga sejumlah 35 wisuda mendapat predikat Cumlaude.
Segenap sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengucapkan selamat dan sukses kepada 89 wisudawan.
Halaman 191 dari 221