Tingkat keuntungan investasi bidang properti di Indonesia dapat mencapai 35%
- Detail
- Ditulis oleh Kirana
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2282
Berangkat dari kebingungan para dosen pengajar yang baru pulang setelah mengenyam pendidikan S2 atau S3 di luar negeri untuk mencari pinjaman dengan tujuan kepemilikan properti, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan pameran bertajuk "KPR Expo FEB UGM" untuk pertama kalinya dan Seminar bertajuk "Perencanaan Keuangan untuk Investasi Properti" pada Jumat (21/10). Acara tersebut terbuka untuk umum, tetapi khususnya diperuntukkan bagi para dosen, tenaga kependidikan, dan juga mahasiswa di lingkungan UGM yang tengah tertarik memiliki properti dan ingin mempelajari seputar investasi properti serta peminjaman kredit.
Pameran KPR Expo FEB UGM 2022 merupakan pameran penawaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diadakan di Selasar Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM dengan menggandeng mitra-mitra perbankan. Mitra-mitra perbankan pada pameran tersebut diantaranya adalah Bank BTN, Bank Jateng, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, Bank BNI, dan BPR UGM. Dengan mengunjungi booth-booth dari tiap mitra, diharapkan pengunjung KPR Expo dapat terfasilitasi untuk memiliki properti melalui pinjaman (KPR).
Selain menyelenggarakan pameran KPR Expo, FEB UGM juga menyelenggarakan Seminar Perencanaan Keuangan untuk Investasi Properti. Tujuan dari menyelenggarakan seminar ini ialah sebagai wahana edukasi perencanaan keuangan untuk investasi properti yang khususnya bagi dosen dan tenaga kependidikan muda di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Acara seminar ini dilaksanakan di Ruang Audio Visual FEB UGM. Acara dibuka dengan kata sambutan yang diberikan oleh Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni.
Pembicara pertama pada seminar perencanaan keuangan ialah Harizul Akbar, S.T., M.Ec.Dev., AssocRICS., MAPPI (Cert.) selaku Ketua Lembaga Riset dan Pengembangan MAPPI. Harizul menjelaskan terkait properti khususnya real property. Real Property sendiri merupakan hak perorangan atau badan hukum untuk memiliki tanah dengan suatu hak atas tanah. Ia menjelaskan dilihat dari indeks peningkatan harga properti, Kota Yogyakarta termasuk ke dalam kota yang memiliki indeks harga peningkatan properti tertinggi. Ia juga menambahkan tujuan berinvestasi setiap orang itu berbeda. Ada yang ingin melakukannya karena kebutuhan dan ada juga yang ingin memaksimalkan keuntungan. Akan tetapi, Harizul menekankan bahwa tujuan utama investasi ialah untuk memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan risiko.
Seminar dilanjutkan dengan pembicara kedua, yaitu Boyke Rudy Purnomo, SE., M.M., PhD., CFP selaku Sekretaris Departemen Manajemen FEB UGM. Dalam seminarnya, ia memaparkan bahwa perencanaan keuangan ialah cara agar dapat mengelola keuangan dengan baik untuk membantu mencapai tujuan keuangan. Setiap orang memiliki impian yang berbeda sehingga perencanaan keuangan tidak bisa disamakan untuk semua orang. Boyke menjelaskan bahwa tingkat keuntungan apabila melakukan investasi bidang properti di Indonesia dapat mencapai 35%. Selain itu, Boyke juga menjelaskan bahwa terdapat kelemahan dari bisnis properti, yaitu likuiditas yang relatif rendah, perlunya modal yang besar, manajemen yang kontinu, hingga perlu adanya kontrol dari pemerintah.
Selanjutnya, seminar ditutup dengan sesi tanya jawab antar pembicara dan peserta terkait memanajemen keuangan untuk berinvestasi. Selain itu, terdapat pula diskusi tentang risiko dan hal yang harus dapat dipersiapkan ketika ingin berinvestasi di KPR. Dengan adanya kegiatan Seminar Perencanaan Keuangan untuk Investasi Properti dan KPR Expo, dapat membuat civitas akademik UGM sadar akan pentingnya berinvestasi properti.
Reportase: Kirana Lalita Pristy dan Merisa Anggraini