Peneliti Micdash FEB UGM Partisipasi di Asia Expert Roundtable ILO
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 259
Peneliti sekaligus Koordinator Bidang Kajian Microeconomics Dashboard (Micdash) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) turut berpartisipasi dalam forum Asia Expert Roundtable on Unemployment Protection 2024 yang diadakan oleh International Labour Organization (ILO) bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam acara yang berlangsung pada 9-10 Oktober 2024 di Jakarta ini tutut melibatkan dua asisten Micdash yakni Dewita Nanda Prastiwi dan Raniah Salsabila yang berkontribusi dalam kepanitiaan. Partisipasi tim Micdash FEB UGM dalam forum ini menegaskan komitmen dalam mendukung pengembangan penelitian dan diskusi perlindungan sosial di tingkat internasional.
Qisha dalam kegiatan tersebut menyampaikan sejumlah paparan dalam forum tersebut. Salah satunya, ia menekankan pentingnya untuk memperhatikan heterogenitas karakteristik pekerja lepas dan pekerja informal ketika menyusun rencana perluasan program jaminan sosial bagi segmen pekerja informal tersebut. Dengan langkah tersebut diharapkan kebijakan yang disusun tidak hanya adaptif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan juga disesuaikan dengan karakteristik pekerja yang berbeda-beda.
Tak hanya itu, Qisha juga membagikan hasil penelitian terdahulu yang hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik pekerja informal sekaligus kemampuan dan kemauan membayar (ability dan willingness to pay) yang juga berbeda.
Qisha juga turut menyoroti tentang persoalan literasi pekerja mengenai hak untuk memiliki jaminan sosial. Ia menekankan bahwa permasalahan tersebut perlu mendapatkan perhatian.sebab masih banyak pekerja maupun pemberi kerja yang beranggapan bahwa skema jaminan sosial pekerja hanya diperuntukkan bagi pekerja di sektor formal.
Qisha menyampaikan bahwa data di Indonesia menunjukkan mayoritas pekerja informal mengalami kerentanan secara pendapatan. Mayoritas dari kelompok tersebut memiliki pendapatan pada distribusi pendapatan 40% terendah. Karenanya ia menekankan perlunya kehadiran pemerintah dalam menyediakan program jaminan sosial yang lebih komprehensif bagi pekerja informal. Hal tersebut mencakup sistem kontribusi dan non-kontribusi atau subsidi kontribusi dalam bentuk program PBI (Penerima Bantuan Iuran).
Reporter: Kurnia Ekaptiningrum
Artikel terkait: Asia Expert Roundtable on Unemployment Protection 2024 | International Labour Organization
Sustainable Development Goals