FEB UGM Berpartisipasi di MASUDEM Training "Universities for Gen Z" di Republik Ceko
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 22
Keberlanjutan dan digitalisasi menjadi dinamika yang terus mendapatkan perhatian dalam lingkup pembelajaran di universitas yang mulai penuh sesak dengan pembelajar dari generasi Z. Sebagai Upaya menjawab tantangan keberlanjutan dan digitalisasi, Program Master of Sustainable Development (MASUDEM) menyelenggarakan lokakrya bertema "Universities for Gen Z" bagi para pengajar dan tenaga kependidikan bertempat di Mendel University, Brno, Republik Ceko.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 21-25 Oktober 2024 ini fokus mendiskusikan dinamika pengajaran di universitas dalam merespon kehadiran generasi Z, interupsi teknologi, dan penguatan nilai-nilai berkelanjutan. FEB UGM mengirimkan Naila Zulfa, Ph.D., dan Tur Nastiti, Ph.D., untuk berpartisipasi dalam acara yang diikuti oleh 30 peserta dari universitas di Eropa dan Asia.
Tur Nastiti menyampaikan dalam pelatihan tersebut dilakukan diskusi dengan tema pembelajar lintas generasi di universitas, khususnya pada generasi Z yang merupakan kelompok dengan karakteristik dan permintaan layanan pengajaran yang spesifik. Mengingat karakteristik generasi Z tersebut dalam forum ini ditegaskan perlunya universitas untuk membangun pemahaman dan merespon aktif permintaan kelompok generasi muda ini. Universitas perlu untuk memperkaya metode pembelajaran, baik dengan diskusi, studi kasus, diskusi dengan praktisi, proyek, ataupun immersion guna memberikan banyak exposure pembelajaran bagi generasi yang terkenal memiliki rentang perhatian yang pendek ini.
Selain itu, lanjut Nastiti, dalam forum tersebut ditekankan bahwa universitas perlu membangun budaya digitalisasi dengan interupsi Artificial Intelligence (AI). Digitalisasi ini tidak akan menggantikan peran manusia yang berkompetensi namun justru akan memerdekakan pembelajaran bagi mahasiswa terdidik tinggi. Dengan kata lain, universitas perlu menyiapkan para pembelajarnya agar selalu adaptif, proaktif, dan kontributif pada era bisnis digital ini.
Lebih lanjut Nastiti menjelaskan pada forum tersebut turut disampaikan tentang fase pengembangan program keberlanjutan di universitas yang meliputi fase acuh, dasar, terstruktur, dan terlembaga. Universitas berada pada fase acuh saat belum memiliki kesadaran pada nilai-nilai keberlanjutan. Fase dasar terjadi ketika universitas mulai sadar dan melakukan kegiatan keberlanjutan dengan sporadis. Fase terstuktur terjadi ketika universitas mulai membangun arsitektur kelembagaan yang jelas pada program keberlanjutan agar sesuai dengan misi dan visinya. Di fase ini, universitas terkoneksi dengan universitas lain dan pemerintah dalam menyepakati indeks keberlanjutan pada institusi. Fase akhir terlembaga hadir ketika universitas telah sepenuhnya menginstitusionalisasikan nilai-nilai keberlanjutan sehingga siap melangkah pada tantangan perubahan selanjutnya. Dalam pembagian ini, FEB UGM yang pada saat ini berada dalam fase dasar keberlanjutan dapat melanjutkan langkah menuju fase terstruktur dan terlembaga.
FEB UGM sebagai institusi yang berdedikasi untuk pengembangan kepemimpinan yang memiliki nilai-nilai keberlanjutan terus aktif terlibat dalam konsorsium peneliti internasional yang memiliki keselarasan visi. Salah satunya adalah Program MASUDEM yang bertujuan untuk mengembangkan kurikulum, kapasitas staf pengajar, dan jejaring internasional dalam visi pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi strategis dalam pengembangan institusi untuk kebermanfaatan unggul pada masyarakat.
Sumber: Masudem FEB UGM
Sustainable Development Goals